7 Isu Strategi Pemilu Taiwan, dari Pengangguran hingga Perang
Sabtu, 13 Januari 2024 - 17:17 WIB
Foto/Reuters
Perdagangan antara Taiwan dan China menjadi sorotan di tengah meningkatnya perselisihan ekonomi. Beijing telah mengisyaratkan pihaknya mempertimbangkan untuk menerapkan kembali tarif terhadap lebih banyak impor Taiwan yang tercakup dalam pakta perdagangan bebas lintas selat, Perjanjian Kerangka Kerja Sama Ekonomi (ECFA).
China pertama kali menangguhkan pemotongan tarif terhadap 12 produk kimia dari Taiwan setelah menyimpulkan bahwa larangan pulau tersebut terhadap sekitar 2.500 produk dari Tiongkok daratan – yang dimaksudkan untuk melindungi industri dalam negeri – melanggar peraturan ECFA dan Organisasi Perdagangan Dunia.
Beijing kini menjajaki tindakan serupa terhadap lebih banyak barang Taiwan di sektor-sektor seperti pertanian, perikanan, dan tekstil.
Prospek ini telah mengambil dimensi politik, mendekati pemilihan presiden di pulau itu, namun risikonya besar bagi Taiwan, karena para analis memperingatkan akan adanya kerusakan pada perekonomian Taiwan dalam jangka panjang jika langkah tersebut terwujud.
Ada juga ketidakpastian mengenai langkah Tiongkok selanjutnya, yang mungkin berbeda berdasarkan siapa yang dipilih Taiwan sebagai presiden, mengingat masing-masing kandidat mewakili masa depan yang berbeda dalam hubungan lintas selat.
Foto/Reuters
Taiwan, China, atau keduanya? Meskipun bukan isu yang dominan pada pemilu kali ini, identitas tetap menjadi isu sentral dalam politik di Taiwan, meskipun isu tersebut muncul dalam cara yang sedikit berbeda.
Mayoritas pemilih yang mengikuti pemilu hari ini kini mengidentifikasi diri mereka sebagai warga Taiwan, sebuah perubahan yang terjadi selama tiga dekade terakhir. Pergolakan politik dan sosial telah mendorong perubahan ini, ditambah dengan perubahan bertahap seperti reformasi kurikulum.
Perdagangan antara Taiwan dan China menjadi sorotan di tengah meningkatnya perselisihan ekonomi. Beijing telah mengisyaratkan pihaknya mempertimbangkan untuk menerapkan kembali tarif terhadap lebih banyak impor Taiwan yang tercakup dalam pakta perdagangan bebas lintas selat, Perjanjian Kerangka Kerja Sama Ekonomi (ECFA).
China pertama kali menangguhkan pemotongan tarif terhadap 12 produk kimia dari Taiwan setelah menyimpulkan bahwa larangan pulau tersebut terhadap sekitar 2.500 produk dari Tiongkok daratan – yang dimaksudkan untuk melindungi industri dalam negeri – melanggar peraturan ECFA dan Organisasi Perdagangan Dunia.
Beijing kini menjajaki tindakan serupa terhadap lebih banyak barang Taiwan di sektor-sektor seperti pertanian, perikanan, dan tekstil.
Prospek ini telah mengambil dimensi politik, mendekati pemilihan presiden di pulau itu, namun risikonya besar bagi Taiwan, karena para analis memperingatkan akan adanya kerusakan pada perekonomian Taiwan dalam jangka panjang jika langkah tersebut terwujud.
Ada juga ketidakpastian mengenai langkah Tiongkok selanjutnya, yang mungkin berbeda berdasarkan siapa yang dipilih Taiwan sebagai presiden, mengingat masing-masing kandidat mewakili masa depan yang berbeda dalam hubungan lintas selat.
5. Identitas Taiwan
Foto/Reuters
Taiwan, China, atau keduanya? Meskipun bukan isu yang dominan pada pemilu kali ini, identitas tetap menjadi isu sentral dalam politik di Taiwan, meskipun isu tersebut muncul dalam cara yang sedikit berbeda.
Mayoritas pemilih yang mengikuti pemilu hari ini kini mengidentifikasi diri mereka sebagai warga Taiwan, sebuah perubahan yang terjadi selama tiga dekade terakhir. Pergolakan politik dan sosial telah mendorong perubahan ini, ditambah dengan perubahan bertahap seperti reformasi kurikulum.
tulis komentar anda