Siapa Saja Sekjen PBB dari Masa ke Masa? 2 Orang Berasal dari Asia
Jum'at, 05 Januari 2024 - 12:12 WIB
Menariknya, Gladwyn Jebb merupakan satu-satunya Sekretaris Jenderal PBB yang berasal dari negara anggota tetap dewan keamanan PBB.
Foto/UN.org
Dag Hammarskjold sering dikatakan sebagai Sekretaris Jenderal PBB yang terbaik. Dari Swedia, Hammarskjold memiliki awal karir sebagai diplomat sebelum menjadi Sekretaris Jenderal PBB pada tahun 1953. Hammarskjold terkenal karena upayanya untuk menyelesaikan banyak krisis global selama menjabat sebagai ketua PBB.
Ada banyak alasan mengapa Dag Hammarskjold sering dianggap sebagai Sekretaris Jenderal PBB terbaik. Masa jabatan Hammarskjold sebagai Sekretaris Jenderal menjadikannya upaya untuk meningkatkan hubungan antara Israel dan negara-negara Arab, merundingkan pembebasan tahanan antara AS dan Tiongkok setelah Perang Korea, dan mengawasi tanggapan PBB terhadap Krisis Suez tahun 1956.
Kesediaan Hammarskjold untuk menghadapi kekuatan global dan upaya untuk mengatasi beberapa krisis paling sulit pada masanya adalah alasan mengapa ia dianggap sebagai salah satu Sekretaris Jenderal PBB terbaik.
Alasan lain Dag Hammarskjold dipandang sebagai salah satu Sekretaris Jenderal PBB yang paling sukses adalah pembentukan Pasukan Darurat PBB.
UNEF adalah kekuatan militer PBB pertama dan digunakan untuk menyelesaikan krisis setelah invasi Perancis, Inggris dan Israel ke Mesir pada tahun 1956. UNEF adalah perubahan mendasar dalam peran PBB dan merupakan cikal bakal PBB modern. Penjaga perdamaian. Hammarskjold berperan penting dalam mendefinisikan peran kekuatan dalam mengakhiri konflik dan ini adalah alasan utama mengapa ia dipandang sebagai salah satu Sekretaris Jenderal terbaik.
Sebagai Sekretaris Jenderal PBB, Dag Hammarskjold berperan aktif dalam menyelesaikan konflik di Republik Demokratik Kongo (DRC) yang baru merdeka. Pada tahun 1960, ia melakukan perjalanan pribadi ke Kongo setelah terjadi serangan terhadap pasukan PBB di sana. Saat dalam perjalanan kembali dari wilayah Katanga di Kongo selatan, pesawat Hammarskjold jatuh dan dia, bersama 14 penumpang lainnya tewas. Dia adalah satu-satunya Sekretaris Jenderal PBB yang meninggal saat menjabat.
2. Dag Hammarskjold
Foto/UN.org
Dag Hammarskjold sering dikatakan sebagai Sekretaris Jenderal PBB yang terbaik. Dari Swedia, Hammarskjold memiliki awal karir sebagai diplomat sebelum menjadi Sekretaris Jenderal PBB pada tahun 1953. Hammarskjold terkenal karena upayanya untuk menyelesaikan banyak krisis global selama menjabat sebagai ketua PBB.
Ada banyak alasan mengapa Dag Hammarskjold sering dianggap sebagai Sekretaris Jenderal PBB terbaik. Masa jabatan Hammarskjold sebagai Sekretaris Jenderal menjadikannya upaya untuk meningkatkan hubungan antara Israel dan negara-negara Arab, merundingkan pembebasan tahanan antara AS dan Tiongkok setelah Perang Korea, dan mengawasi tanggapan PBB terhadap Krisis Suez tahun 1956.
Kesediaan Hammarskjold untuk menghadapi kekuatan global dan upaya untuk mengatasi beberapa krisis paling sulit pada masanya adalah alasan mengapa ia dianggap sebagai salah satu Sekretaris Jenderal PBB terbaik.
Alasan lain Dag Hammarskjold dipandang sebagai salah satu Sekretaris Jenderal PBB yang paling sukses adalah pembentukan Pasukan Darurat PBB.
UNEF adalah kekuatan militer PBB pertama dan digunakan untuk menyelesaikan krisis setelah invasi Perancis, Inggris dan Israel ke Mesir pada tahun 1956. UNEF adalah perubahan mendasar dalam peran PBB dan merupakan cikal bakal PBB modern. Penjaga perdamaian. Hammarskjold berperan penting dalam mendefinisikan peran kekuatan dalam mengakhiri konflik dan ini adalah alasan utama mengapa ia dipandang sebagai salah satu Sekretaris Jenderal terbaik.
Sebagai Sekretaris Jenderal PBB, Dag Hammarskjold berperan aktif dalam menyelesaikan konflik di Republik Demokratik Kongo (DRC) yang baru merdeka. Pada tahun 1960, ia melakukan perjalanan pribadi ke Kongo setelah terjadi serangan terhadap pasukan PBB di sana. Saat dalam perjalanan kembali dari wilayah Katanga di Kongo selatan, pesawat Hammarskjold jatuh dan dia, bersama 14 penumpang lainnya tewas. Dia adalah satu-satunya Sekretaris Jenderal PBB yang meninggal saat menjabat.
tulis komentar anda