Bakar 4 Miliar Ton Batu Bara Per Tahun, Komitmen Iklim China Masih Sangat Minim

Jum'at, 01 Desember 2023 - 16:16 WIB
Komitmen China GagalAtasi Krisis Iklim

Pemanasan global dapat membawa konsekuensi ekonomi yang sangat buruk bagi China, dengan perkiraan kerugian PDB antara 0,5 persen dan 2,3 persen pada awal tahun 2030. Gletser di sepanjang pegunungan Hindu Kush dan Himalaya, yang sering disebut sebagai "Menara Air Asia”, mencair dengan kecepatan yang mengkhawatirkan.

Di saat yang sama, sebagian besar wilayah China utara mengalami kekurangan air. Meningkatnya sentralisasi dalam sistem politik China dan solusi yang diarahkan secara terpusat mengancam kapasitas negara tersebut untuk beradaptasi dengan kenyataan terbaru.

Untuk mengatasi krisis ini, China telah meningkatkan upaya adaptasinya, dengan menerapkan serangkaian rencana, kebijakan, dan proyek. Hal ini termasuk membangun sistem perpindahan air terbesar dalam sejarah, memperluas dan meninggikan tanggul laut sepanjang 6.000 mil di sepanjang pantainya, membangun cadangan biji-bijian yang lebih besar dari gabungan negara-negara lain di dunia, membuat cekungan banjir lahan basah di pusat kota-kota terbesarnya, memulihkan pesisir pantai sebagai penyangga terhadap badai, dan merelokasi ratusan ribu "migran ekologis" ke daerah dataran rendah.

Beijing juga berinvestasi besar-besaran dalam mengembangkan teknologi energi ramah lingkungan dan produk-produk terkait. Pada tahun 2022, negara ini menduduki puncak daftar investor energi ramah lingkungan dengan jumlah USD546 miliar, setengah dari total investor global pada tahun tersebut.

Negara ini telah membangun lebih banyak kapasitas tenaga surya dibandingkan negara-negara lain di dunia dan mempunyai visi untuk menjadi pemimpin global dalam sektor energi ramah lingkungan.

Namun, meskipun China berkomitmen untuk memitigasi dampak krisis iklim dan meningkatkan penggunaan energi ramah lingkungan, rencana China tersebut tidak mengatasi akar permasalahannya.

Selain itu, China memiliki kapasitas yang sangat terbatas untuk menyimpan dan menyalurkan listrik yang dihasilkan dari sumber terbarukan.

Komitmen China masih jauh dari apa yang dibutuhkan, dan target gas rumah kaca dianggap tidak ambisius. Ketika negara-negara maju mengurangi emisi mereka, emisi China meningkat dengan cepat.

Infrastruktur digital yang berkembang pesat di negara ini, yang diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada 2030, menimbulkan masalah signifikan. Permintaan energi dan emisi gas rumah kaca juga akan meningkat, sehingga membahayakan tujuan netralitas CO2 China di tahun 2060.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More