Sejarah Perbatasan Rafah, Pos Pembatas antara Gaza dan Mesir
Senin, 13 November 2023 - 14:54 WIB
JAKARTA - Perbatasan Rafah merupakan satu-satunya jalur lalu lintas yang menghubungkan Gaza, Palestina dengan Mesir. Koridor ini juga menjadi salah satu jalur penting ketika Israel mulai mengepung Palestina.
Sebagai salah satu jalur yang menghubungkan dua wilayah yang berbeda, daerah perbatasan Rafah rupanya memiliki sejarah yang panjang dan rumit. Adapun sejarah dari terbentuknya perbatasan ini adalah sebagai berikut.
Perbatasan Rafah Gaza pertama kali ditetapkan pada tahun 1906, ketika Kesultanan Utsmaniyah dan Inggris membuat perjanjian untuk membagi wilayah antara Palestina yang dikuasai Utsmaniyah dan Mesir yang dikuasai Inggris, dari Taba hingga Rafah.
Kota Rafah memiliki sejarah yang lebih tua, yang dapat ditelusuri kembali hingga ribuan tahun yang lalu. Kota ini pertama kali dicatat dalam prasasti Firaun Seti I dari tahun 1303 SM sebagai Rph, dan sebagai tempat pertama dalam kampanye Firaun Shoshenq I ke Levant pada tahun 925 SM.
Setelah Perang Dunia I, Palestina juga berada di bawah kendali Inggris, tetapi perbatasan Mesir-Palestina tetap dipertahankan untuk mengendalikan pergerakan penduduk setempat. Sejak pertengahan tahun 1930-an, Inggris meningkatkan pengawasan perbatasan dan Rafah.
Selama Perang Dunia II, Rafah menjadi pangkalan penting bagi Inggris. Setelah Perjanjian Gencatan Senjata 24 Februari 1949, Rafah berada di Gaza yang diduduki Mesir dan akibatnya, perbatasan Gaza-Mesir tidak ada lagi.
Dalam Perang Enam Hari tahun 1967, Israel merebut Semenanjung Sinai dan Jalur Gaza dari Mesir dan seluruh kota sekarang berada di bawah pendudukan Israel. Pada tahun 1979, Israel dan Mesir menandatangani perjanjian damai yang mengembalikan Sinai, yang berbatasan dengan Jalur Gaza, ke bawah kendali Mesir.
Dalam Perjanjian Damai, perbatasan Gaza-Mesir yang dibuat kembali digambar melintasi kota Rafah. Rafah terbagi menjadi bagian Mesir dan bagian Palestina, memisahkan keluarga, dipisahkan oleh penghalang kawat berduri.
Sebagai salah satu jalur yang menghubungkan dua wilayah yang berbeda, daerah perbatasan Rafah rupanya memiliki sejarah yang panjang dan rumit. Adapun sejarah dari terbentuknya perbatasan ini adalah sebagai berikut.
Sejarah Daerah Perbatasan Rafah
Perbatasan Rafah Gaza pertama kali ditetapkan pada tahun 1906, ketika Kesultanan Utsmaniyah dan Inggris membuat perjanjian untuk membagi wilayah antara Palestina yang dikuasai Utsmaniyah dan Mesir yang dikuasai Inggris, dari Taba hingga Rafah.
Kota Rafah memiliki sejarah yang lebih tua, yang dapat ditelusuri kembali hingga ribuan tahun yang lalu. Kota ini pertama kali dicatat dalam prasasti Firaun Seti I dari tahun 1303 SM sebagai Rph, dan sebagai tempat pertama dalam kampanye Firaun Shoshenq I ke Levant pada tahun 925 SM.
Setelah Perang Dunia I, Palestina juga berada di bawah kendali Inggris, tetapi perbatasan Mesir-Palestina tetap dipertahankan untuk mengendalikan pergerakan penduduk setempat. Sejak pertengahan tahun 1930-an, Inggris meningkatkan pengawasan perbatasan dan Rafah.
Selama Perang Dunia II, Rafah menjadi pangkalan penting bagi Inggris. Setelah Perjanjian Gencatan Senjata 24 Februari 1949, Rafah berada di Gaza yang diduduki Mesir dan akibatnya, perbatasan Gaza-Mesir tidak ada lagi.
Dalam Perang Enam Hari tahun 1967, Israel merebut Semenanjung Sinai dan Jalur Gaza dari Mesir dan seluruh kota sekarang berada di bawah pendudukan Israel. Pada tahun 1979, Israel dan Mesir menandatangani perjanjian damai yang mengembalikan Sinai, yang berbatasan dengan Jalur Gaza, ke bawah kendali Mesir.
Dalam Perjanjian Damai, perbatasan Gaza-Mesir yang dibuat kembali digambar melintasi kota Rafah. Rafah terbagi menjadi bagian Mesir dan bagian Palestina, memisahkan keluarga, dipisahkan oleh penghalang kawat berduri.
tulis komentar anda