4 Dilema Mesir saat Menerima Pengungzi Gaza, Salah Satunya Penghapusan Utang Senilai Rp2.535 Triliun
Jum'at, 03 November 2023 - 06:06 WIB
Langkah seperti itu, kata Okail, kemungkinan besar akan ditafsirkan sebagai membantu Israel memperluas dan memperkuat pendudukannya di wilayah Palestina. Kerusuhan apa pun yang terjadi dapat mendorong militer untuk menggulingkan el-Sisi untuk memulihkan ketertiban.
“Setiap ekspresi perbedaan pendapat di ranah publik di Mesir akan menjadi sangat sensitif bagi tentara,” kata Okail. Para anggotanya “diketahui sepenuhnya menentang gagasan mengizinkan warga Palestina diusir dari tanah mereka dan masuk ke [Mesir]”.
Foto/Reuters
El-Sisi juga mengutarakan kekhawatirannya bahwa menerima pengungsi dari Gaza mungkin akan mengundang pejuang Palestina untuk menetap di Mesir.
Dalam pertemuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada tanggal 18 Oktober, el-Sisi menyatakan bahwa warga Palestina yang mengungsi ke wilayah Sinai di Mesir dapat mendirikan “pangkalan baru” untuk melakukan “operasi teroris”.
“Israel mempunyai hak untuk mempertahankan diri dan keamanan nasionalnya dan oleh karena itu secara langsung menyerang tanah Mesir,” kata el-Sisi.
Skenario ini mengancam untuk membatalkan perjanjian perdamaian antara Mesir dan Israel, yang ditengahi oleh Amerika Serikat pada KTT Camp David pada tahun 1978.
Kaldas berpendapat el-Sisi terhadap keamanan memang beralasan. Dia menambahkan bahwa Mesir mungkin lebih khawatir dengan kedatangan kelompok bersenjata yang lebih kecil dibandingkan Hamas, organisasi Palestina yang serangan mendadaknya terhadap Israel turut memicu perang saat ini.
“Itu tidak berarti mereka tidak mengkhawatirkan Hamas, namun mereka memiliki hubungan yang lebih jelas dan langsung dengan kelompok tersebut,” kata Kaldas kepada Al Jazeera.
“Setiap ekspresi perbedaan pendapat di ranah publik di Mesir akan menjadi sangat sensitif bagi tentara,” kata Okail. Para anggotanya “diketahui sepenuhnya menentang gagasan mengizinkan warga Palestina diusir dari tanah mereka dan masuk ke [Mesir]”.
3. Takut Pejuang Palestina Menetap di Mesir
Foto/Reuters
El-Sisi juga mengutarakan kekhawatirannya bahwa menerima pengungsi dari Gaza mungkin akan mengundang pejuang Palestina untuk menetap di Mesir.
Dalam pertemuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada tanggal 18 Oktober, el-Sisi menyatakan bahwa warga Palestina yang mengungsi ke wilayah Sinai di Mesir dapat mendirikan “pangkalan baru” untuk melakukan “operasi teroris”.
“Israel mempunyai hak untuk mempertahankan diri dan keamanan nasionalnya dan oleh karena itu secara langsung menyerang tanah Mesir,” kata el-Sisi.
Skenario ini mengancam untuk membatalkan perjanjian perdamaian antara Mesir dan Israel, yang ditengahi oleh Amerika Serikat pada KTT Camp David pada tahun 1978.
Kaldas berpendapat el-Sisi terhadap keamanan memang beralasan. Dia menambahkan bahwa Mesir mungkin lebih khawatir dengan kedatangan kelompok bersenjata yang lebih kecil dibandingkan Hamas, organisasi Palestina yang serangan mendadaknya terhadap Israel turut memicu perang saat ini.
“Itu tidak berarti mereka tidak mengkhawatirkan Hamas, namun mereka memiliki hubungan yang lebih jelas dan langsung dengan kelompok tersebut,” kata Kaldas kepada Al Jazeera.
tulis komentar anda