Hamas Diduga Gunakan Senjata Korut, Bisa Kacaukan Perang Darat Israel di Gaza
Senin, 23 Oktober 2023 - 12:22 WIB
“Korea Utara dapat mengirim senjata dengan kapal atau pesawat menuju Iran. Dan kemudian Iran dapat mengirim mereka ke Mesir dan kemudian ke Gaza,” kata Bennett.
“Ada beberapa hal yang dapat kami lakukan untuk mencegat beberapa kapal tersebut, namun selama masih ada kapal pihak ketiga atau pesawat pihak ketiga, sulit untuk menghentikan aliran semacam itu.”
Bennett menyarankan pendekatan yang lebih praktis bagi AS adalah dengan membujuk mitra-mitranya dalam Inisiatif Keamanan Proliferasi (PSI), yang diluncurkan pada tahun 2003 untuk mencegah perdagangan material dan senjata pemusnah massal.
“Salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan Washington adalah melalui Inisiatif Keamanan Proliferasi,” kata Bennett.
“Mereka tidak akan menghentikan pergerakan pesawat tetapi mereka akan menghentikan pergerakan kapal jika mereka merasa memiliki barang selundupan.”
Melalui PSI, AS membujuk Panama untuk mencegat kapal Korea Utara pada 2014, yang membawa senjata tersembunyi dari Kuba kembali ke Pyongyang dengan membawa satu juta pon gula.
Bennett menambahkan bahwa di antara negara-negara bersenjata nuklir termasuk Rusia dan China, Korea Utara adalah kandidat yang paling mungkin menjual senjata nuklir kepada kelompok militan Timur Tengah, meskipun pemimpinnya; Kim Jong-un akan sangat berhati-hati dalam melakukan hal tersebut.
“Saya pikir tujuan Kim adalah memiliki 300 hingga 500 senjata nuklir. Dia mengatakan tahun lalu bahwa hanya untuk satu sistem rudalnya, dia berencana membuat 100 rudal Angkatan Laut yang semuanya memiliki hulu ledak nuklir,” kata Bennett.
“Jadi tebakan saya adalah ketika dia mencapai kisaran 200 hingga 300, dia memiliki apa yang disebut 'Bayangan Nuklir', yaitu dia mengambil tindakan seperti mengirimkan senjata nuklir ke Hamas," paparnya.
Berdasarkan proyek RAND, pada 2027, Pyongyang mungkin memiliki sekitar 200 senjata nuklir, beberapa lusin ICBM, dan banyak rudal teater untuk pengiriman nuklir.
“Ada beberapa hal yang dapat kami lakukan untuk mencegat beberapa kapal tersebut, namun selama masih ada kapal pihak ketiga atau pesawat pihak ketiga, sulit untuk menghentikan aliran semacam itu.”
Bennett menyarankan pendekatan yang lebih praktis bagi AS adalah dengan membujuk mitra-mitranya dalam Inisiatif Keamanan Proliferasi (PSI), yang diluncurkan pada tahun 2003 untuk mencegah perdagangan material dan senjata pemusnah massal.
“Salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan Washington adalah melalui Inisiatif Keamanan Proliferasi,” kata Bennett.
“Mereka tidak akan menghentikan pergerakan pesawat tetapi mereka akan menghentikan pergerakan kapal jika mereka merasa memiliki barang selundupan.”
Melalui PSI, AS membujuk Panama untuk mencegat kapal Korea Utara pada 2014, yang membawa senjata tersembunyi dari Kuba kembali ke Pyongyang dengan membawa satu juta pon gula.
Bennett menambahkan bahwa di antara negara-negara bersenjata nuklir termasuk Rusia dan China, Korea Utara adalah kandidat yang paling mungkin menjual senjata nuklir kepada kelompok militan Timur Tengah, meskipun pemimpinnya; Kim Jong-un akan sangat berhati-hati dalam melakukan hal tersebut.
“Saya pikir tujuan Kim adalah memiliki 300 hingga 500 senjata nuklir. Dia mengatakan tahun lalu bahwa hanya untuk satu sistem rudalnya, dia berencana membuat 100 rudal Angkatan Laut yang semuanya memiliki hulu ledak nuklir,” kata Bennett.
“Jadi tebakan saya adalah ketika dia mencapai kisaran 200 hingga 300, dia memiliki apa yang disebut 'Bayangan Nuklir', yaitu dia mengambil tindakan seperti mengirimkan senjata nuklir ke Hamas," paparnya.
Berdasarkan proyek RAND, pada 2027, Pyongyang mungkin memiliki sekitar 200 senjata nuklir, beberapa lusin ICBM, dan banyak rudal teater untuk pengiriman nuklir.
Lihat Juga :
tulis komentar anda