10 Negara Berkembang yang Menghadapi Krisis Ekonomi DIsebabkan Utang Menumpuk

Kamis, 05 Oktober 2023 - 04:28 WIB
Cadangan devisa pada akhir September sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pemilu, namun terdapat pertanyaan berapa lama negara tersebut dapat menghindari gagal bayar tanpa dukungan yang besar, kata para pengamat.

7. Sri Lanka



Foto/Reuters

Sri Lanka mengalami gagal bayar (default) utang internasional pada Mei 2022 setelah pandemi ini menguras dana penting dari perekonomian negara yang bergantung pada pariwisata untuk membayar makanan, bahan bakar, dan obat-obatan impor.

Negara kepulauan yang dilanda krisis ini mengumumkan rencana perombakan utang pada akhir Juni dan terus mencapai kemajuan.

Namun para pihak masih berdebat mengenai seberapa besar dampak yang harus diterima oleh bank-bank domestik dan investor di badan usaha milik negara (BUMN). Tahap berikutnya dari paket dana talangan IMF sebesar USD2,9 miliar dapat tertunda karena potensi kekurangan pendapatan pemerintah.

8. Tunisia

Berbagai guncangan sejak revolusi tahun 2011 telah menekan negara Afrika Utara tersebut ke dalam krisis ekonomi besar-besaran.

Sebagian besar utang bersifat internal, namun eurobond senilai USD500 juta akan jatuh tempo bulan ini, dan lembaga pemeringkatnya mengatakan Tunisia bisa mengalami gagal bayar (default).

Presiden Kais Saied mengecam persyaratan yang diperlukan untuk membuka pinjaman IMF sebesar USD1,9 miliar sebagai “diktats” dan menolak pinjaman 127 juta dolar dari Uni Eropa karena dianggap terlalu kecil.

Musim turis mempersempit defisit transaksi berjalan dan Arab Saudi menjanjikan dukungan sebesar USD500 juta. Namun warga terus bergulat dengan kekurangan makanan dan obat-obatan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More