10 Negara Berkembang yang Menghadapi Krisis Ekonomi DIsebabkan Utang Menumpuk

Kamis, 05 Oktober 2023 - 04:28 WIB
Foto/Reuters

Pandemi COVID-19 memukul perekonomian Ethiopia, dan perang saudara selama dua tahun sejak November 2020 menambah penderitaan negara tersebut karena kehilangan akses bebas bea ke AS di tengah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.

Ethiopia meminta restrukturisasi pada awal tahun 2021 berdasarkan Kerangka Umum G20 – yang dibentuk selama pandemi untuk mencoba menyederhanakan perombakan utang.

Pada bulan Agustus, Tiongkok mengizinkan penangguhan pembayaran sebagian utang. Bulan lalu lembaga pemeringkat Moody's (NYSE:MCO) mengubah prospek Ethiopia menjadi stabil dari negatif dengan ekspektasi kemajuan cepat melalui Kerangka Umum.

3. Ghana



Foto/Reuters

Ghana gagal membayar sebagian besar utang luar negerinya pada akhir tahun 2022 di tengah krisis ekonomi terburuk dalam satu generasi, sehingga menjadi negara keempat yang mengupayakan perubahan berdasarkan Kerangka Kerja Bersama.

Kemajuan negara ini dalam merestrukturisasi utang dalam negeri dan utang luar negeri sebesar USD30 miliar cukup cepat dan negara ini mendapatkan dana talangan IMF sebesar USD3 miliar pada bulan Mei.

Menteri Keuangan Ghana memperkirakan akan mencapai kesepakatan dengan pemegang obligasi internasional pada akhir tahun ini. Namun, pengunjuk rasa baru-baru ini turun ke jalan di Accra karena meningkatnya biaya hidup, pengangguran dan kesulitan ekonomi.

4. Kenya

Utang publik negara di Afrika Timur ini mencapai 67,4% dari PDB pada akhir tahun 2022, menurut Bank Dunia, sehingga menempatkan negara tersebut pada risiko tinggi terhadap tekanan utang.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More