Redam Ketegangan, Serbia Kurangi Pasukan Dekat Perbatasan Kosovo
Selasa, 03 Oktober 2023 - 01:27 WIB
Kosovo mencari bantuan NATO ketika ketegangan etnis meningkat
Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat menyebut pengerahan militer Serbia sebagai suatu hal yang memprihatinkan dan mendesak negara tersebut untuk menarik pasukannya kembali dari perbatasan.
Di Brussels, juru bicara Komisi Eropa Peter Stano mengatakan penumpukan militer di dekat Kosovo sangat memprihatinkan dan perlu segera dihentikan.
Pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Barbock mendesak Serbia untuk mengurangi pasukannya dan menambahkan ketegangan antara kedua negara harus dikurangi untuk menjaga perdamaian dan keamanan.
Sementara itu, Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti pada hari Sabtu membagikan gambar drone di X, sebelumnya Twitter, yang diduga menunjukkan pelatihan paramiliter Serbia untuk serangan Banjska.
Dia mengatakan mereka menikmati dukungan penuh dan perencanaan dari negara Serbia dengan rencana yang lebih luas untuk "mencaplok" wilayah utara Kosovo.
Menteri Pertahanan Serbia Milos Vucevic pada hari Senin menolak tuduhan ini. Kementeriannya mengatakan paramiliter itu adalah warga etnis Serbia setempat yang muak dengan pelecehan terus-menerus dari pemerintah Kosovo.
Milan Radoicic, politisi dari partai politik Daftar Serbia di Kosovo, mengaku mengorganisir serangan itu, kata pengacaranya.
Serbia tidak secara resmi mengakui kemerdekaan Kosovo yang mayoritas penduduknya Albania, yang memisahkan diri secara sepihak pada tahun 2008.
Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat menyebut pengerahan militer Serbia sebagai suatu hal yang memprihatinkan dan mendesak negara tersebut untuk menarik pasukannya kembali dari perbatasan.
Di Brussels, juru bicara Komisi Eropa Peter Stano mengatakan penumpukan militer di dekat Kosovo sangat memprihatinkan dan perlu segera dihentikan.
Pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Barbock mendesak Serbia untuk mengurangi pasukannya dan menambahkan ketegangan antara kedua negara harus dikurangi untuk menjaga perdamaian dan keamanan.
Baca Juga
Sementara itu, Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti pada hari Sabtu membagikan gambar drone di X, sebelumnya Twitter, yang diduga menunjukkan pelatihan paramiliter Serbia untuk serangan Banjska.
Dia mengatakan mereka menikmati dukungan penuh dan perencanaan dari negara Serbia dengan rencana yang lebih luas untuk "mencaplok" wilayah utara Kosovo.
Menteri Pertahanan Serbia Milos Vucevic pada hari Senin menolak tuduhan ini. Kementeriannya mengatakan paramiliter itu adalah warga etnis Serbia setempat yang muak dengan pelecehan terus-menerus dari pemerintah Kosovo.
Milan Radoicic, politisi dari partai politik Daftar Serbia di Kosovo, mengaku mengorganisir serangan itu, kata pengacaranya.
Serbia tidak secara resmi mengakui kemerdekaan Kosovo yang mayoritas penduduknya Albania, yang memisahkan diri secara sepihak pada tahun 2008.
tulis komentar anda