UEA Aktifkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Pertama di Dunia Arab
Minggu, 02 Agustus 2020 - 04:04 WIB
Selama proses, unit akan disinkronisasi dengan jaringan listrik dan listrik pertama yang dihasilkan.
UEA memiliki cadangan minyak dan gas yang besar tapi populasinya 10 juta jiwa sangat haus listrik. Negara itu pun mengucurkan investasi besar dalam pengembangan listrik bersih, termasuk energi surya.
Arab Saudi juga berencana membangun 16 reaktor nuklir tapi proyek itu belum diwujudkan. (Baca Juga: Yunani Pesan 50 Drone Turki Meski Kedua Negara Tegang)
Barakah dibangun oleh konsorsium yang dipimpin Korea Electric Power Corporation dengan dana sekitar USD24,4 miliar. Saat beroperasi penuh, empat reaktornya dapat menghasilkan 5.600 megawatt listrik, sekitar 25% kebutuhan bangsa. (Lihat Infografis: Persaingan Misil Hipersonik Kian Intensif di Antara Kekuatan Dunia)
Tiga reaktor lain hampir siap beroperasi. UEA berharap PLTN itu akan mengangkat status negara itu sebagai pemain regional penting, sukses sebagai pusat pariwisata, perbankan dan jasa. (Lihat Video: Penampakan Tawaf Ibadah Haji dalam Masa Pandemi di Masjidil Haram)
UEA memiliki cadangan minyak dan gas yang besar tapi populasinya 10 juta jiwa sangat haus listrik. Negara itu pun mengucurkan investasi besar dalam pengembangan listrik bersih, termasuk energi surya.
Arab Saudi juga berencana membangun 16 reaktor nuklir tapi proyek itu belum diwujudkan. (Baca Juga: Yunani Pesan 50 Drone Turki Meski Kedua Negara Tegang)
Barakah dibangun oleh konsorsium yang dipimpin Korea Electric Power Corporation dengan dana sekitar USD24,4 miliar. Saat beroperasi penuh, empat reaktornya dapat menghasilkan 5.600 megawatt listrik, sekitar 25% kebutuhan bangsa. (Lihat Infografis: Persaingan Misil Hipersonik Kian Intensif di Antara Kekuatan Dunia)
Tiga reaktor lain hampir siap beroperasi. UEA berharap PLTN itu akan mengangkat status negara itu sebagai pemain regional penting, sukses sebagai pusat pariwisata, perbankan dan jasa. (Lihat Video: Penampakan Tawaf Ibadah Haji dalam Masa Pandemi di Masjidil Haram)
(sya)
tulis komentar anda