10 Fakta Menarik Presiden Terpilih Singapura Tharman Shanmugaratnam, Pecinta Puisi, Kucing dan Olahraga
Sabtu, 02 September 2023 - 19:29 WIB
Karena kucing secara alami tertarik pada permukaan yang hangat, tidak mengherankan jika kucingnya suka menggunakan laptop Tharman sebagai tempat istirahatnya. Khususnya, mereka suka duduk di depan keyboard laptopnya, menempatkan diri mereka tepat di depan layar, meskipun dia sedang memoderasi panel internasional melalui Zoom.
Selain bermalas-malasan di depan laptop, kucing milik Tharman juga suka menunjukkan kasih sayang. “Jadi di sana saya menampilkan semua rekan internasional saya di layar, dan seekor kucing berjalan melewati saya di meja saya dengan ekornya membelai leher saya – tapi untungnya, semua rekan internasional saya adalah orang-orang yang pengertian dan manusiawi, dan tidak ada yang keberatan dengan fenomena ini," katanya sambil bercanda.
Dalam wawancara terpisah, Tharman menceritakan bahwa dua dari tiga kucingnya juga menyukai tas yang ia bawa setiap hari ke tempat kerja dan konferensi, menggunakannya sebagai tempat pilihan mereka untuk buang air kecil, yang terkadang membuat beberapa dokumennya basah kuyup.
Hal ini menjelaskan mengapa tas tersebut cukup usang, karena ia harus sering mencuci tas secara menyeluruh dan menjemurnya di bawah sinar matahari selama satu atau dua hari.
“Kantong itu semakin memudar seiring berjalannya waktu, karena kucing saya sering melakukannya, dan saya tidak tahu bagaimana cara menghentikannya. Saya selalu berhati-hati agar saat masuk ke DPR tidak berbau kencing kucing, ”ujarnya.
Foto/CNA
Ayah Tharman, Profesor Kanagaratnam Shanmugaratnam, yang meninggal dunia pada usia 97 tahun pada tahun 2018, dipuji sebagai “Bapak Patologi” Singapura atas kontribusinya yang luar biasa pada bidang medis dan perawatan kesehatan.
Keahlian Prof Kanagaratnam terutama terlihat pada bidang karsinoma nasofaring (NPC), yaitu kanker saluran pernapasan bagian atas yang secara tidak proporsional menyerang populasi etnis Tionghoa.
Selain bermalas-malasan di depan laptop, kucing milik Tharman juga suka menunjukkan kasih sayang. “Jadi di sana saya menampilkan semua rekan internasional saya di layar, dan seekor kucing berjalan melewati saya di meja saya dengan ekornya membelai leher saya – tapi untungnya, semua rekan internasional saya adalah orang-orang yang pengertian dan manusiawi, dan tidak ada yang keberatan dengan fenomena ini," katanya sambil bercanda.
Dalam wawancara terpisah, Tharman menceritakan bahwa dua dari tiga kucingnya juga menyukai tas yang ia bawa setiap hari ke tempat kerja dan konferensi, menggunakannya sebagai tempat pilihan mereka untuk buang air kecil, yang terkadang membuat beberapa dokumennya basah kuyup.
Hal ini menjelaskan mengapa tas tersebut cukup usang, karena ia harus sering mencuci tas secara menyeluruh dan menjemurnya di bawah sinar matahari selama satu atau dua hari.
“Kantong itu semakin memudar seiring berjalannya waktu, karena kucing saya sering melakukannya, dan saya tidak tahu bagaimana cara menghentikannya. Saya selalu berhati-hati agar saat masuk ke DPR tidak berbau kencing kucing, ”ujarnya.
Baca Juga
4. Ayahnya adalah “Bapak Patologi” Singapura
Foto/CNA
Ayah Tharman, Profesor Kanagaratnam Shanmugaratnam, yang meninggal dunia pada usia 97 tahun pada tahun 2018, dipuji sebagai “Bapak Patologi” Singapura atas kontribusinya yang luar biasa pada bidang medis dan perawatan kesehatan.
Keahlian Prof Kanagaratnam terutama terlihat pada bidang karsinoma nasofaring (NPC), yaitu kanker saluran pernapasan bagian atas yang secara tidak proporsional menyerang populasi etnis Tionghoa.
tulis komentar anda