10 Fakta Armada Drone Iran, Mengandalkan Amati, Tiru, Modifikasi Teknologi dari Negara Lain
Sabtu, 02 September 2023 - 01:35 WIB
TEHERAN - Drone Iran tidak hanya ditakuti Israel, tetapi juga tentara Ukraina. Pasalnya, drone Iran sudah digunakan tentara Rusia dalam membantu perang dalam menginvasi Ukraina.
Armada drone Iran telah dikembangkan sejak lama, bukan kemarin sore. Itu menunjukkan militer Iran sudah memiliki visi yang sangat jauh ke depan.
Meskipun pandangan miring tentang kecanggihan teknologi yang kerap meniru teknologi negara lain, tetapi Iran terus memodifikasi dan mengembangkan drone dengan andalan produksi dalam negerinya.
Foto/Reuters
Ketertarikan Iran terhadap drone dan kendaraan tak berpenghuni sebenarnya sudah ada sejak perang Iran-Irak pada pertengahan tahun 1980an. Iran telah berkecimpung dalam bisnis kendaraan udara tak berawak (UAV) selama beberapa dekade.
"Generasi pertama drone yang digunakan selama perang Iran-Irak tampaknya merupakan amunisi serangan berbiaya rendah, bukan platform intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR)," kata Douglas Barrie, peneliti senior di International Institute for Strategic Studies, dilansir Iran Primer.
Armada drone Iran telah dikembangkan sejak lama, bukan kemarin sore. Itu menunjukkan militer Iran sudah memiliki visi yang sangat jauh ke depan.
Meskipun pandangan miring tentang kecanggihan teknologi yang kerap meniru teknologi negara lain, tetapi Iran terus memodifikasi dan mengembangkan drone dengan andalan produksi dalam negerinya.
Berikut adalah 10 fakta armada drone Iran.
1. Sudah Dikembangkan Sejak 1980-an
Foto/Reuters
Ketertarikan Iran terhadap drone dan kendaraan tak berpenghuni sebenarnya sudah ada sejak perang Iran-Irak pada pertengahan tahun 1980an. Iran telah berkecimpung dalam bisnis kendaraan udara tak berawak (UAV) selama beberapa dekade.
"Generasi pertama drone yang digunakan selama perang Iran-Irak tampaknya merupakan amunisi serangan berbiaya rendah, bukan platform intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR)," kata Douglas Barrie, peneliti senior di International Institute for Strategic Studies, dilansir Iran Primer.
Baca Juga
2. Lebih Murah dan Efektif
tulis komentar anda