Blok Afrika Barat Sebut Intervensi Militer di Niger Upaya Terakhir
Kamis, 03 Agustus 2023 - 05:50 WIB
ABUJA - Blok regional Afrika Barat mengatakan intervensi militer di Niger yang dikuasai junta adalah "jalan terakhir" saat Nigeria telah memotong pasokan listrik untuk mengintensifkan tekanan pada pemimpin kudeta negara itu.
Kepala militer negara-negara Afrika Barat bertemu di Ibu Kota Nigeria, Abuja, untuk menyusun tanggapan sementara delegasi mereka berada di Niger untuk bernegosiasi, seminggu setelah kudeta yang mengguncang negara rapuh itu.
Para pemimpin Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) pada hari Minggu memberlakukan sanksi perdagangan dan keuangan, memberikan para pemimpin kudeta waktu seminggu untuk mengembalikan presiden Niger yang terpilih secara demokratis atau menghadapi kemungkinan penggunaan kekuatan.
"Opsi militer adalah opsi terakhir di atas meja, pilihan terakhir, tetapi kita harus bersiap untuk kemungkinan itu," kata Abdel-Fatau Musah, komisioner ECOWAS untuk urusan politik, perdamaian dan keamanan seperti dilansir dari News.com.au, Kamis (3/8/2023).
"Sebuah tim ECOWAS yang dipimpin oleh mantan pemimpin Nigeria Abdulsalami Abubakar berada di Niger untuk melakukan pembicaraan," tambahnya pada awal pertemuan tiga hari para pemimpin militer kelompok itu di Abuja.
Nigeria, ketua ECOWAS saat ini, negara adidaya militer dan ekonomi Afrika Barat, telah berjanji untuk mengambil tindakan tegas terhadap kudeta yang berkembang biak di seluruh wilayah sejak 2020.
Sebuah sumber di perusahaan listrik Niger, Nigelec, mengatakan Nigeria telah memutus aliran listrik ke tetangganya sebagai akibat dari sanksi tersebut.
Niger, salah satu negara termiskin di dunia, bergantung pada Nigeria untuk 70 persen pasokan listriknya.
Mali dan Burkina Faso yang dikuasai junta telah memperingatkan setiap intervensi militer di tetangga mereka akan sama saja dengan "deklarasi perang" terhadap kedua negara itu.
Jenderal Salifou Mody, salah satu pemimpin kudeta Niger, tiba dengan delegasi di ibu kota Mali, Bamako, pada Rabu waktu setempat. Dalam sebuah wawancara yang disiarkan di televisi negara Mali Rabu malam, dia menekankan perlunya kerja sama antara kedua negara.
Pada hari yang sama, Moskow menyerukan dialog nasional yang mendesak di Niger dan memperingatkan bahwa ancaman intervensi tidak akan membantu meredakan ketegangan atau menenangkan situasi domestik.
Rabu malam, Bank Dunia menjadi organisasi internasional terbaru yang mengumumkan penangguhan bantuan ke Niger "selain kemitraan sektor swasta".
Presiden Mohamed Bazoum (63) dipuja pada 2021 setelah memenangkan pemilu yang mengantar transisi kekuasaan damai pertama di Niger.
Dia memimpin salah satu negara termiskin dan paling tidak stabil di dunia, dibebani oleh empat kudeta sebelumnya sejak kemerdekaan dari Prancis pada 1960.
Tetapi setelah selamat dari dua upaya kudeta, Bazoum digulingkan pada 26 Juli ketika anggota pengawalnya sendiri menahannya di kursi kepresidenan.
Komandan mereka, Jenderal Tiani, telah menyatakan dirinya sebagai pemimpin, tetapi klaimnya telah dikutuk secara internasional.
Kepala militer negara-negara Afrika Barat bertemu di Ibu Kota Nigeria, Abuja, untuk menyusun tanggapan sementara delegasi mereka berada di Niger untuk bernegosiasi, seminggu setelah kudeta yang mengguncang negara rapuh itu.
Para pemimpin Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) pada hari Minggu memberlakukan sanksi perdagangan dan keuangan, memberikan para pemimpin kudeta waktu seminggu untuk mengembalikan presiden Niger yang terpilih secara demokratis atau menghadapi kemungkinan penggunaan kekuatan.
"Opsi militer adalah opsi terakhir di atas meja, pilihan terakhir, tetapi kita harus bersiap untuk kemungkinan itu," kata Abdel-Fatau Musah, komisioner ECOWAS untuk urusan politik, perdamaian dan keamanan seperti dilansir dari News.com.au, Kamis (3/8/2023).
"Sebuah tim ECOWAS yang dipimpin oleh mantan pemimpin Nigeria Abdulsalami Abubakar berada di Niger untuk melakukan pembicaraan," tambahnya pada awal pertemuan tiga hari para pemimpin militer kelompok itu di Abuja.
Nigeria, ketua ECOWAS saat ini, negara adidaya militer dan ekonomi Afrika Barat, telah berjanji untuk mengambil tindakan tegas terhadap kudeta yang berkembang biak di seluruh wilayah sejak 2020.
Sebuah sumber di perusahaan listrik Niger, Nigelec, mengatakan Nigeria telah memutus aliran listrik ke tetangganya sebagai akibat dari sanksi tersebut.
Niger, salah satu negara termiskin di dunia, bergantung pada Nigeria untuk 70 persen pasokan listriknya.
Mali dan Burkina Faso yang dikuasai junta telah memperingatkan setiap intervensi militer di tetangga mereka akan sama saja dengan "deklarasi perang" terhadap kedua negara itu.
Jenderal Salifou Mody, salah satu pemimpin kudeta Niger, tiba dengan delegasi di ibu kota Mali, Bamako, pada Rabu waktu setempat. Dalam sebuah wawancara yang disiarkan di televisi negara Mali Rabu malam, dia menekankan perlunya kerja sama antara kedua negara.
Pada hari yang sama, Moskow menyerukan dialog nasional yang mendesak di Niger dan memperingatkan bahwa ancaman intervensi tidak akan membantu meredakan ketegangan atau menenangkan situasi domestik.
Rabu malam, Bank Dunia menjadi organisasi internasional terbaru yang mengumumkan penangguhan bantuan ke Niger "selain kemitraan sektor swasta".
Presiden Mohamed Bazoum (63) dipuja pada 2021 setelah memenangkan pemilu yang mengantar transisi kekuasaan damai pertama di Niger.
Dia memimpin salah satu negara termiskin dan paling tidak stabil di dunia, dibebani oleh empat kudeta sebelumnya sejak kemerdekaan dari Prancis pada 1960.
Tetapi setelah selamat dari dua upaya kudeta, Bazoum digulingkan pada 26 Juli ketika anggota pengawalnya sendiri menahannya di kursi kepresidenan.
Komandan mereka, Jenderal Tiani, telah menyatakan dirinya sebagai pemimpin, tetapi klaimnya telah dikutuk secara internasional.
Baca Juga
(ian)
tulis komentar anda