PM Armenia: Akan Perang Baru dengan Azerbaijan
Sabtu, 22 Juli 2023 - 05:40 WIB
Nagorno-Karabakh telah menjadi pusat konflik selama puluhan tahun antara kedua negara yang telah berperang dua kali untuk menguasai wilayah tersebut - pada 1990-an dan pada 2020 - yang telah merenggut ribuan nyawa dari kedua belah pihak.
Perjanjian gencatan senjata yang dimediasi Rusia membuat Armenia menyerahkan sebagian besar wilayah yang telah dikuasainya selama sekitar tiga dekade.
Moskow mengerahkan penjaga perdamaian ke koridor Lachin untuk memastikan jalan bebas hambatan antara Armenia dan Karabakh.
“Kasus Armenia sulit karena kepentingan Armenia dalam proses ini dianggap dan ditafsirkan oleh Azerbaijan sebagai apa yang disebut melanggar integritas teritorial Azerbaijan,” kata Pashinyan.
Selama pembicaraan yang dimediasi oleh Barat pada bulan Mei, Yerevan setuju untuk mengakui Nagorno-Karabakh sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi menuntut mekanisme internasional untuk melindungi hak dan keamanan penduduk etnis-Armenia di kawasan itu.
Baku menegaskan jaminan semacam itu harus diberikan di tingkat nasional, menolak format internasional apa pun.
Dialog antara Karabakh dan Azerbaijan "harus dilakukan dalam konteks mekanisme internasional di mana kami memiliki saksi, komunitas internasional akan menjadi saksi," kata Pashinyan.
Perjanjian gencatan senjata yang dimediasi Rusia membuat Armenia menyerahkan sebagian besar wilayah yang telah dikuasainya selama sekitar tiga dekade.
Moskow mengerahkan penjaga perdamaian ke koridor Lachin untuk memastikan jalan bebas hambatan antara Armenia dan Karabakh.
“Kasus Armenia sulit karena kepentingan Armenia dalam proses ini dianggap dan ditafsirkan oleh Azerbaijan sebagai apa yang disebut melanggar integritas teritorial Azerbaijan,” kata Pashinyan.
Selama pembicaraan yang dimediasi oleh Barat pada bulan Mei, Yerevan setuju untuk mengakui Nagorno-Karabakh sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi menuntut mekanisme internasional untuk melindungi hak dan keamanan penduduk etnis-Armenia di kawasan itu.
Baku menegaskan jaminan semacam itu harus diberikan di tingkat nasional, menolak format internasional apa pun.
Dialog antara Karabakh dan Azerbaijan "harus dilakukan dalam konteks mekanisme internasional di mana kami memiliki saksi, komunitas internasional akan menjadi saksi," kata Pashinyan.
(ahm)
tulis komentar anda