5 Fakta tentang Nahel M yang Memicu Kerusuhan di Prancis, Anak Migran Aljazair yang Suka Main Rugby
Kamis, 29 Juni 2023 - 22:55 WIB
PARIS - Pembunuhan Nahel M, 17, telah memicu kerusuhan di kota-kota di seluruh Prancis serta kota Nanterre di sebelah barat Paris di mana dia dibesarkan.
Nahel yang ditembak mati saat polisi melakukan razia pada di Nanterre dikenal sebagai anak tunggal yang "sangat disukai" yang dibesarkan oleh seorang ibu tunggal.
Kematian Nahel M telah memicu kerusuhan hebat di sekitar Prancis, dengan para perusuh membakar gedung-gedung publik, membakar mobil dan bentrok dengan polisi di kota-kota dari Lille hingga Toulouse dan ratusan orang ditangkap.
Le Parisien mengatakan Nahel masih tinggal bersama ibunya, Mounia, di lingkungan Vieux-Pont di Nanterre, sekitar 9 mil (15 km) dari pusat kota Paris,
Foto/Reuters
Nahel M merupakan seorang anak tunggal yang dibesarkan oleh ibunya, dia telah bekerja sebagai supir pengiriman makanan dan bermain liga rugby.
Pendidikannya digambarkan kacau. Dia terdaftar di sebuah perguruan tinggi di Suresnes tidak jauh dari tempat tinggalnya, untuk didik menjadi ahli listrik.
Orang dekatnya yang mengenalnya mengatakan dia sangat dicintai di Nanterre di mana dia tinggal bersama ibunya Mounia dan tampaknya tidak pernah mengenal ayahnya.
Nahel yang ditembak mati saat polisi melakukan razia pada di Nanterre dikenal sebagai anak tunggal yang "sangat disukai" yang dibesarkan oleh seorang ibu tunggal.
Kematian Nahel M telah memicu kerusuhan hebat di sekitar Prancis, dengan para perusuh membakar gedung-gedung publik, membakar mobil dan bentrok dengan polisi di kota-kota dari Lille hingga Toulouse dan ratusan orang ditangkap.
Le Parisien mengatakan Nahel masih tinggal bersama ibunya, Mounia, di lingkungan Vieux-Pont di Nanterre, sekitar 9 mil (15 km) dari pusat kota Paris,
Berikut 5 fakta tentang Nahel M yang kematiannya memicu kerusuhan dan demonstrasi massal di Prancis.
1. Pemain Liga Rugby
Foto/Reuters
Nahel M merupakan seorang anak tunggal yang dibesarkan oleh ibunya, dia telah bekerja sebagai supir pengiriman makanan dan bermain liga rugby.
Pendidikannya digambarkan kacau. Dia terdaftar di sebuah perguruan tinggi di Suresnes tidak jauh dari tempat tinggalnya, untuk didik menjadi ahli listrik.
Orang dekatnya yang mengenalnya mengatakan dia sangat dicintai di Nanterre di mana dia tinggal bersama ibunya Mounia dan tampaknya tidak pernah mengenal ayahnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda