Rusia Tolak Mentah-mentah Kehadiran Macron di BRICS Summit
Kamis, 22 Juni 2023 - 21:59 WIB
MOSKOW - Kehadiran Presiden Prancis Emmanuel Macron pada pertemuan para pemimpin BRICS akan "tidak pantas", mengingat sikap pemerintahnya terhadap Moskow. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov.
Paris sebelumnya mengonfirmasi minggu ini bahwa Macron sedang mencari undangan ke pertemuan puncak blok ekonomi itu di Afrika Selatan pada Agustus mendatang.
Berbicara kepada wartawan, Ryabkov menjelaskan bahwa penentangan Rusia terhadap potensi kemunculan Macron didasarkan pada upaya Prancis untuk mengisolasi Moskow dan dukungannya terhadap tujuan NATO untuk menimbulkan “kekalahan strategis” terhadap Rusia dalam konflik di Ukraina.
“Kami tidak menyembunyikan posisi ini dan telah memberi tahu rekan kami di Afrika Selatan tentang hal itu,” kata Ryabkov, seperti dikutip Interfax yang dilansir dari Russia Today, Kamis (22/6/2023).
"Kami berharap sudut pandang kami diperhitungkan sepenuhnya," imbuhnya.
Sebagai tuan rumah KTT, kata Ryabkov, Afrika Selatan berhak mengundang Macron, meskipun penting bagi Pretoria untuk berkonsultasi dengan anggota BRICS lainnya sebelumnya.
Dia mencatat bahwa blok itu saat ini sedang mendiskusikan kriteria untuk anggota masa depan.
Paris sebelumnya mengonfirmasi minggu ini bahwa Macron sedang mencari undangan ke pertemuan puncak blok ekonomi itu di Afrika Selatan pada Agustus mendatang.
Berbicara kepada wartawan, Ryabkov menjelaskan bahwa penentangan Rusia terhadap potensi kemunculan Macron didasarkan pada upaya Prancis untuk mengisolasi Moskow dan dukungannya terhadap tujuan NATO untuk menimbulkan “kekalahan strategis” terhadap Rusia dalam konflik di Ukraina.
“Kami tidak menyembunyikan posisi ini dan telah memberi tahu rekan kami di Afrika Selatan tentang hal itu,” kata Ryabkov, seperti dikutip Interfax yang dilansir dari Russia Today, Kamis (22/6/2023).
"Kami berharap sudut pandang kami diperhitungkan sepenuhnya," imbuhnya.
Sebagai tuan rumah KTT, kata Ryabkov, Afrika Selatan berhak mengundang Macron, meskipun penting bagi Pretoria untuk berkonsultasi dengan anggota BRICS lainnya sebelumnya.
Dia mencatat bahwa blok itu saat ini sedang mendiskusikan kriteria untuk anggota masa depan.
tulis komentar anda