Mesir Resmi Daftar sebagai Anggota BRICS, Dominasi Barat Kian Terancam

Kamis, 15 Juni 2023 - 17:15 WIB
loading...
Mesir Resmi Daftar sebagai Anggota BRICS, Dominasi Barat Kian Terancam
Warga beraktivitas di pusat kota Kairo, Mesir. Foto/REUTERS
A A A
KAIRO - Mesir secara resmi mendaftar bergabung dengan BRICS, menurut Duta Besar Rusia di Kairo Georgy Borisenko kepada wartawan pada Rabu (14/6/2023).

Republik Arab yang berpenduduk hampir 100 juta orang itu akan menjadi tambahan yang signifikan bagi blok ekonomi berkembang terbesar yang mencakup Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

“Mesir sangat tertarik pada salah satu inisiatif BRICS saat ini, yaitu dorongan blok untuk beralih ke mata uang alternatif dalam perdagangan, baik itu salah satu mata uang nasional blok atau mata uang gabungan baru,” ungkap Duta Besar Georgy Borisenko kepada kantor berita TASS.

Mesir pertama kali menyuarakan niatnya bergabung dengan BRICS Juli lalu, menurut Purnima Anand, Presiden Forum Internasional BRICS.

Pada Februari, negara tersebut mengirimkan surat resmi kepada anggota blok yang menyatakan minatnya untuk bergabung, sesuatu yang didukung Rusia, menurut duta besar Borisenko.

Juga di bulan Februari, Mesir bergabung dengan Bank Pembangunan Baru, yang didirikan grup tersebut untuk mendanai proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di pasar negara berkembang dan negara berkembang.



Sekitar selusin negara sejauh ini telah mendaftar untuk bergabung dengan BRICS, termasuk Iran dan Argentina.

Blok itu berharap untuk memperkenalkan kerangka kerja untuk menerima anggota baru sebelum KTT Agustus di Afrika Selatan.

BRICS mendorong perdagangan mata uang nasional dan telah memulai upaya membangun jaringan pembayaran bersama untuk mengurangi ketergantungan pada sistem keuangan Barat, dan khususnya pada dolar.

Ini telah mendapatkan daya tarik sejak Barat memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Rusia atas operasi militernya di Ukraina.

Sebagai akibat dari pembatasan tersebut, Moskow secara efektif terputus dari sistem perbankan Barat dan miliaran asetnya dibekukan atau disita di luar negeri.

Menurut Jim O'Neill, mantan ketua Goldman Sachs, dan pakar lainnya, BRICS pada waktunya dan dalam keadaan tertentu dapat menantang status dolar AS sebagai mata uang cadangan global.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1157 seconds (0.1#10.140)