Media Jerman: Berlin Curigai Ukraina Dalang Ledakan Pipa Amonia
Selasa, 20 Juni 2023 - 17:45 WIB
“Kelompok pro-Ukraina tampaknya mengganggu lalu lintas kereta api di sepanjang rute utama yang mengarah ke wilayah Ukraina melalui tindakan sabotase,” bagian lain dari dokumen tersebut dilaporkan menyatakan.
Secara khusus, laporan tersebut menyebutkan Wilayah Zaporozhye atau Zaporizhia sebagai target Ukraina. Wilayah tersebut bergabung dengan Rusia pada musim gugur 2022 setelah referendum, bersama dengan tiga bekas wilayah Ukraina lainnya.
Menurut Bild, jalur kereta api di Crimea juga telah diserang, menurut dokumen kementerian, menurut Bild.
"Kementerian Pertahanan Jerman percaya bahwa pasukan Ukraina dapat aktif jauh di belakang garis depan di wilayah yang dikuasai pasukan Rusia," tambahnya.
Sehari setelah ledakan pipa amonia, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa kelompok sabotase Ukraina berada di balik serangan itu. Namun, Kiev menyalahkan Moskow atas insiden tersebut dan mengklaim bahwa pipa telah rusak akibat serangan Rusia.
Setelah insiden itu, Presiden Volodymy Zelensky mengatakan Kiev berpotensi memulihkan operasi pipa "jika perlu." Kementerian Luar Negeri Rusia bersikeras bahwa penghancuran pipa akan diperhitungkan selama pembicaraan tentang perpanjangan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, yang akan berakhir pada 17 Juli.
Secara khusus, laporan tersebut menyebutkan Wilayah Zaporozhye atau Zaporizhia sebagai target Ukraina. Wilayah tersebut bergabung dengan Rusia pada musim gugur 2022 setelah referendum, bersama dengan tiga bekas wilayah Ukraina lainnya.
Menurut Bild, jalur kereta api di Crimea juga telah diserang, menurut dokumen kementerian, menurut Bild.
"Kementerian Pertahanan Jerman percaya bahwa pasukan Ukraina dapat aktif jauh di belakang garis depan di wilayah yang dikuasai pasukan Rusia," tambahnya.
Sehari setelah ledakan pipa amonia, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa kelompok sabotase Ukraina berada di balik serangan itu. Namun, Kiev menyalahkan Moskow atas insiden tersebut dan mengklaim bahwa pipa telah rusak akibat serangan Rusia.
Setelah insiden itu, Presiden Volodymy Zelensky mengatakan Kiev berpotensi memulihkan operasi pipa "jika perlu." Kementerian Luar Negeri Rusia bersikeras bahwa penghancuran pipa akan diperhitungkan selama pembicaraan tentang perpanjangan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, yang akan berakhir pada 17 Juli.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda