Ukraina Klaim Rebut Kembali 8 Permukiman di Wilayah Selatan

Selasa, 20 Juni 2023 - 05:53 WIB
loading...
Ukraina Klaim Rebut...
Ukraina Klaim Rebut Kembali 8 Permukiman di Wilayah Selatan. FOTO/Reuters
A A A
KIEV - Ukraina mengklaim bahwa pasukannya telah merebut kembali kendali atas delapan permukiman ke arah Berdiansk dan Melitopol selama dua minggu terakhir dalam operasi "ofensif" yang sedang berlangsung.

“Selama dua minggu operasi ofensif di arah Berdiansk dan Melitopol, 8 permukiman dibebaskan oleh unit Operasional dan Pengelompokan Strategis Pasukan 'Tavria': Novodarivka, Levadne, Storozheve, Makarivka, Blahodatne, Lobkove, Neskuchne, Piatykhatky,” kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar di Telegram, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Senin (19/6/2023).



Maliar mengklaim bahwa pasukan Tavria maju hingga 7 kilometer (4,3 mil) selama ini, merebut kembali kendali atas area seluas 113 kilometer persegi (43,6 mil persegi) di selatan Ukraina.

Maliar juga mengatakan, pasukan Rusia di garis depan di Ukraina timur melakukan upaya untuk menghentikan gerak maju pasukan Ukraina ke arah Bakhmut. Ukraina memindahkan unit tambahan ke daerah ini.

“Intensitas keseluruhan pertempuran ke arah ini menurun minggu lalu, tetapi pertempuran terus berlanjut – 41 pertempuran kecil terjadi dan pasukan kami maju jauh ke dalam (wilayah) musuh di beberapa daerah,” klaim Maliar.



Dia menambahkan bahwa Rusia terus maju ke arah Lyman, Kupiansk, Avdiivka, dan Marinka, mengklaim bahwa pasukan Ukraina tidak kehilangan “satu meter pun tanah” di area ini.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam pidato malam hari Minggu, bahwa pasukan negaranya "maju, posisi demi posisi, selangkah demi selangkah," lebih dari seminggu setelah mengumumkan bahwa negara itu mengambil "tindakan serangan balik dan defensif yang tepat" terhadap Rusia di garis depan.

Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bentrokan hebat, terutama di pemukiman Piatykhatky, yang diklaim berhasil dipukul mundur. Konfirmasi independen atas klaim tersebut sulit karena perang yang sedang berlangsung.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1800 seconds (0.1#10.140)