5 Fakta AKP, Partai Keadilan Pengusung Erdogan

Rabu, 31 Mei 2023 - 16:56 WIB

4. Mengonsolidasikan Kekuasaan



Mirip dengan partai berkuasa dan penguasa otoriter lainnya, Erdogan dan AKP telah berusaha mempertahankan kekuasaan dengan melenyapkan lawan-lawannya. Erdogan juga mulai memusatkan pemerintahan di sekitar dirinya sendiri. Pada 2017, Turki berubah dari sistem parlementer menjadi presidensial setelah 51% pemilih menyetujui perubahan dalam referendum publik.

Perubahan ini terjadi kurang dari setahun setelah kudeta militer yang gagal pada Juli 2016. Lebih dari 300 orang tewas dalam bentrokan antara militer dan pendukung Erdogan selama upaya kudeta tersebut. Erdogan menanggapi upaya penggulingan pemerintahannya dengan penangkapan massal dan pembersihan besar-besaran di seluruh militer, pemerintah, dan pegawai negeri.

"Erdogan menjadi kepala negara, kepala pemerintahan, kepala partai yang berkuasa, kepala polisi nasional dan kepala militer sebagai kepala staf. Dia menjadi sangat berkuasa sebagai sultan baru Turki," kata Cagaptay.



5. Memiliki Pemimpin Berkharisma dan Mempesona



Foto/Reuters

Tak dapat dipungkiri jika berkuasanya AKP selama dua dekade karena tidak bisa dilepaskan dari sosok Erdogan. Dominasi Erdogan pada AKP menunjukkan dia sebagai "orang kuat" -nya yang mungkin menjadi salah satu faktor penentu dalam keberhasilan pemilu partai.

“Erdogan menjadi terkenal sebagai walikota Istanbul dan membangun reputasinya tidak hanya sebagai individu yang saleh dalam posisi politik yang kuat tetapi juga sebagai seseorang yang fokus untuk memberikan manfaat nyata yang akan memotivasi pemilih lebih dari janji-janji yang muluk-muluk,” kata Lisel Hintz, pakar politik Turki dari Universitas John Hopkins di Washington.

Hintz menambahkan, kharisma Erdogan, menarik bagi warga Turki yang merasa menjadi korban rezim sekularis sebelumnya. "Erdogan juga memiliki kemampuan cerdas untuk membingkai sandal jepit pada isu-isu karena kemenangan sangat penting," ujarnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More