8 Pemimpin Dunia Paling Kejam, Nomor 5 Habisi Nyawa 6 Juta Orang
Selasa, 30 Mei 2023 - 11:24 WIB
6.Benito Mussolini
Foto/history.com
Benito Mussolini adalah pendiri dan pemimpin Partai Fasis Nasional Italia. Pada tanggal 31 Oktober 1922, ia diangkat menjadi Perdana Menteri.It's a bad idea, karena ia menjadi diktator dan bercita-cita untuk menciptakan negara totaliter.
Mussolini menghukum musuhnya dengan mengikatnya di kursi, memaksa mereka membuka mulut, lalu menuangkan minyak jarak ataucastor oil. Ini membuat musuhnya mengalami diare hebat dan berujung pada kematian.
7.Joseph Stalin
Foto/ist
Joseph Stalin memimpin Uni Soviet sejak tahun 1922 hingga kematiannya pada tahun 1953. Selama pemerintahannya, didirikan kamp kerja paksa yang disebut Gulag. Separah apa kondisi di sana?
Tahanan dipaksa bekerja hingga 14 jam sehari, bahkan dalam cuaca ekstrem. Banyak yang meninggal karena kelaparan, penyakit, atau kelelahan. Kondisi Gulag sangat tidak sehat, terlalu padat, dan penuh kekerasan. Bahkan, sekitar 10 persen penghuni Gulag dibunuh begitu saja.
Foto/history.com
Benito Mussolini adalah pendiri dan pemimpin Partai Fasis Nasional Italia. Pada tanggal 31 Oktober 1922, ia diangkat menjadi Perdana Menteri.It's a bad idea, karena ia menjadi diktator dan bercita-cita untuk menciptakan negara totaliter.
Mussolini menghukum musuhnya dengan mengikatnya di kursi, memaksa mereka membuka mulut, lalu menuangkan minyak jarak ataucastor oil. Ini membuat musuhnya mengalami diare hebat dan berujung pada kematian.
7.Joseph Stalin
Foto/ist
Joseph Stalin memimpin Uni Soviet sejak tahun 1922 hingga kematiannya pada tahun 1953. Selama pemerintahannya, didirikan kamp kerja paksa yang disebut Gulag. Separah apa kondisi di sana?
Tahanan dipaksa bekerja hingga 14 jam sehari, bahkan dalam cuaca ekstrem. Banyak yang meninggal karena kelaparan, penyakit, atau kelelahan. Kondisi Gulag sangat tidak sehat, terlalu padat, dan penuh kekerasan. Bahkan, sekitar 10 persen penghuni Gulag dibunuh begitu saja.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda