El-Sisi Dilantik sebagai Presiden Mesir untuk Periode Ketiga di Ibu Kota Baru

Senin, 01 April 2024 - 21:50 WIB
loading...
El-Sisi Dilantik sebagai Presiden Mesir untuk Periode Ketiga di Ibu Kota Baru
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dilantik untuk periode ketiga di ibu kota baru. Foto/Reuters
A A A
KAIRO - Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi akan memulai masa jabatan ketiganya setelah upacara pelantikan di Ibu Kota Administratif Baru (NAC) pada Selasa (2/4/2024). Peresmian ini menandai pembukaan tahap pertama mega proyek kontroversial tersebut, yang menuai kritik luas karena biayanya yang besar di tengah kondisi ekonomi yang memburuk.

Presiden el-Sisi akan mengambil sumpah jabatan di majelis rendah parlemen di NAC. Sumber keamanan mengatakan kepada surat kabar Asharq Al-Awsat bahwa ia akan tiba di ibu kota baru di mana ia akan mengadakan pertemuan singkat dengan ketua parlemen dan pejabat legislatif lainnya sebelum upacara.

El-Sisi terpilih untuk masa jabatan baru pada bulan Desember, memenangkan 89,6 persen suara dengan gerakan oposisi yang kredibel dikesampingkan atau dihancurkan dan negara berpenduduk terbesar di dunia Arab terganggu oleh perang di negara tetangganya, Palestina. Masa jabatan enam tahun baru El-Sisi secara resmi akan dimulai pada 3 April.

Negara di Afrika Utara ini sedang bergulat dengan salah urus ekonomi yang parah, seperti contohnya investasi besar dalam proyek-proyek “gajah putih”, termasuk ibu kota baru, yang telah merugikan negara sebesar USD60 miliar.



NAC, yang terletak di daerah gurun sekitar 45 kilometer sebelah timur Kairo, telah dibangun sejak tahun 2015. Meskipun dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan penduduk di Kairo dan menjadi pusat keuangan dan administrasi negara, proyek ini mendapat kritik karena unit perumahannya yang mewah. Hal ini menempatkan mereka di luar jangkauan rumah tangga berpendapatan rata-rata di negara dimana sebagian besar penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.

Menurut Al-Ahram, setelah selesai dibangun, ibu kota baru diharapkan mampu menampung 6,5 juta penduduk. Beberapa kementerian dan entitas pemerintah seperti kabinet dan parlemen telah dipindahkan ke KPA bersama dengan puluhan ribu pegawai negeri. Ketika beroperasi penuh, NAC akan menampung 50.000 pegawai pemerintah.

(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1384 seconds (0.1#10.140)