4 Fakta tentang Afghanistan, Pernah Taklukkan 2 Negara Adidaya

Senin, 29 Mei 2023 - 21:11 WIB


Foto/Reuters

Penerbangan militer AS terakhir dari Afghanistan pada Desember 2021. Itu menjadi "babak terakhir" dalam invasi Afghanistan yang berlangsung selama 20 tahun. Dunia menyaksikan bahwa AS menyerahkan Afghanistan kembali ke Taliban.

Perang Afghanistan dimulai di bawah Presiden AS George W. Bush sebagai perburuan Al Qaeda dan Osama bin Laden, pemimpin Qaeda yang menginisiasi serangan 11 September di AS.. "Pada skor itu, itu berhasil: Al Qaeda diusir dan Bin Laden dibunuh oleh tim SEAL Amerika di Pakistan pada tahun 2011. Tapi 20 tahun, tiga presiden, lebih dari USD2 triliun, dan 170.000 nyawa setelah invasi tahun 2001, perang terpanjang Amerika gagal di hampir setiap tujuan lainnya,” demikian tulis The New York Times.

Kenapa AS kalah kembali di Afghanistan? Pendudukan AS yang lama memungkinkan Taliban untuk berkumpul kembali. "Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa kemenangan memiliki seratus ayah dan kekalahan adalah yatim piatu," kata mantan Presiden John F. Kennedy pada 1961, setelah kegagalan Teluk Babi.

3. Peradaban Kuno yang Kaya



Foto/Reuters

Afghanistan memiliki lukisan cat minyak tertua di dunia. Para ilmuwan menemukan lukisan di dinding gua dan memberi tanggal pada abad ke-7 Masehi. Padahal, orang Eropa menggunakan minyak untuk melukis sekitar abad ke-13. Lukisan gua menggambarkan Buddha dalam jubah vermilion dan makhluk mitos. Gua-gua itu berada di dekat Buddha Bamyan.

4. Penghasil Opium Terbesar



Foto/Reuters

Afghanistan adalah pembudidaya bunga poppy terbaik di dunia. Bunga poppy ini menghasilkan residu kuning lengket yang digunakan orang untuk membuat heroin dan opium.

Menurut Badan PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), Afghanistan merupakan penghasil opium terbesar di dunia. Pada 2021, Afghanistan adalah sumber lebih dari 90% pasokan opium dunia. Itu menjadi sumber lebih dari 95% pasokan opium Eropa.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More