7 Fakta tentang Tren Menikah dengan Diri Sendiri, Trauma Jadi Salah Satu Penyebabnya
Sabtu, 20 Mei 2023 - 15:35 WIB
Di Inggris, pada 2015 silam, Sophie Taner menikah diri sendiri dan ingin menunjukkan komitmennya tentang sembat diri. "Saya ingin menunjukkan bahwa pernikahan ini sebagai hari terbaik dalam kehidupa saya," katanya.
2. Melakukan Sesuatu yang Besar
Menurut Sasha Cagen, penulis buku Quirkyalone: A Manifesto for Uncompromising Romantics, dan pelaku sologami, ingin melakukan sesuatu yang simbolik dan besar untuk dirinya sendiri dengan menikah dengan dirinya sendiri sebelum berusia 40 tahun. "Saya merasa menikah dengan diri sendiri itu adalah sesuatu yang menyenangkan. Saya bisa melakukan banyak hal menarik di usia dewasa saya," tuturnya.
3. Menerima Diri Sendiri
Menikah dengan diri sendiri, menurut Cagen, sebagai upaya untuk menerima diri sendiri. "Ketika menikah dengan diri sendiri, saya menerima diri saya sendiri, semua bagian tubuh saya, seperti kecemburuan hingga cemburu," tuturnya. Dia mengatakan, banyak orang berhasil menikah dengan diri sendiri justru merasa lebih kuat dan berdaya.
Kemudian, Linda Doktar, perempuan yang menikah dengan diri sendiri di Gold Coast pada 2017, mengungkapkan dia pernikahan itu sebagai ritual. “Tapi, saya ingin ritual itu untuk menghargai diri sendiri, menyembuhkan dan mencintai diri sendiri,” katanya.
Doktar pun mengatakan bahwa pernikahan dengan diri sendiri juga bukan menutup pintu untuk menolak hadirnya orang lain. “Itu bukan hanya mengenai diri sendiri dalam menjalani sisa hidup,” tuturnya.
Kemudian, Kshama Bindu menikah dengan dirinya dengan upacara Hindu di Vadodara, India, pada 11 Juni 2022. Ritual itu dijalani seperti kebanyakan pernikahan pada umumnya. Bahkan, dia juga menjalani bulan madu di Goa selama dua pekan.
"Dengan menikahi diri sendiri, saya mendedikasikan hidup saya untuk mencintai diri sendiri," ujarnya dilansir BBC. "SOlogami adalah komitmen hadir untuk diri sendiri dan memilih gaya hidup dan kehidupan yang membantu kamu tumbuh dan berkembang," paparnya.
Dia juga menjelaskan, dengan sologami dirinya bisa menerima seluruh bagian yang berbeda dalam fisiknya dan dirinya. "Saya menganggap sologami sebagai upaya menerima diri sendiri. Saya menerima diri saya, meskipun ada bagian dari diri saya yang tidak cantik," tuturnya.
2. Melakukan Sesuatu yang Besar
Menurut Sasha Cagen, penulis buku Quirkyalone: A Manifesto for Uncompromising Romantics, dan pelaku sologami, ingin melakukan sesuatu yang simbolik dan besar untuk dirinya sendiri dengan menikah dengan dirinya sendiri sebelum berusia 40 tahun. "Saya merasa menikah dengan diri sendiri itu adalah sesuatu yang menyenangkan. Saya bisa melakukan banyak hal menarik di usia dewasa saya," tuturnya.
3. Menerima Diri Sendiri
Menikah dengan diri sendiri, menurut Cagen, sebagai upaya untuk menerima diri sendiri. "Ketika menikah dengan diri sendiri, saya menerima diri saya sendiri, semua bagian tubuh saya, seperti kecemburuan hingga cemburu," tuturnya. Dia mengatakan, banyak orang berhasil menikah dengan diri sendiri justru merasa lebih kuat dan berdaya.
Kemudian, Linda Doktar, perempuan yang menikah dengan diri sendiri di Gold Coast pada 2017, mengungkapkan dia pernikahan itu sebagai ritual. “Tapi, saya ingin ritual itu untuk menghargai diri sendiri, menyembuhkan dan mencintai diri sendiri,” katanya.
Doktar pun mengatakan bahwa pernikahan dengan diri sendiri juga bukan menutup pintu untuk menolak hadirnya orang lain. “Itu bukan hanya mengenai diri sendiri dalam menjalani sisa hidup,” tuturnya.
Kemudian, Kshama Bindu menikah dengan dirinya dengan upacara Hindu di Vadodara, India, pada 11 Juni 2022. Ritual itu dijalani seperti kebanyakan pernikahan pada umumnya. Bahkan, dia juga menjalani bulan madu di Goa selama dua pekan.
"Dengan menikahi diri sendiri, saya mendedikasikan hidup saya untuk mencintai diri sendiri," ujarnya dilansir BBC. "SOlogami adalah komitmen hadir untuk diri sendiri dan memilih gaya hidup dan kehidupan yang membantu kamu tumbuh dan berkembang," paparnya.
Dia juga menjelaskan, dengan sologami dirinya bisa menerima seluruh bagian yang berbeda dalam fisiknya dan dirinya. "Saya menganggap sologami sebagai upaya menerima diri sendiri. Saya menerima diri saya, meskipun ada bagian dari diri saya yang tidak cantik," tuturnya.
tulis komentar anda