Heboh Pendeta 63 Tahun Jadikan Gadis 12 Tahun sebagai Istri Ke-5 Bikin Marah Dunia

Kamis, 04 April 2024 - 07:28 WIB
loading...
Heboh Pendeta 63 Tahun Jadikan Gadis 12 Tahun sebagai Istri Ke-5 Bikin Marah Dunia
Pendeta adat di Ghana, Gborbu Wulomo alias Nuumo Borketey Laweh XXXIII menikahi gadis 12 tahun. Pernikahan ini memicu kemarahan masyarakat internasional. Foto/Facebook/Ablade TV Online
A A A
ACCRA - Aksi pendeta adat berusia 63 tahun yang menikahi seorang gadis berusia 12 tahun di Ghana telah memicu kehebohan publik setempat. Kini, pernikahan tersebut memicu kemarahan masyarakat internasional.

Nuumo Borketey Laweh Tsuru XXXIII, seorang pendeta adat di daerah Nungua di Ibu Kota Ghana; Accra, menikahi anak gadis tersebut dalam sebuah upacara besar pada hari Sabtu lalu.

Rekaman pernikahan tersebut, yang dihadiri oleh banyak komunitas pendeta, dibagikan oleh saluran berita lokal yang menyebabkan kemarahan publik karena penduduk setempat mengatakan bahwa praktik tradisional itu ilegal.

Menanggapi reaksi keras tersebut, kantor pendeta mengeluarkan pernyataan yang membela pernikahan tersebut, dengan mengeklaim: "Mereka yang mengkritik pernikahan tersebut tidak memahami adat istiadat dan tradisi tradisional”, dan menambahkan bahwa pernikahan dengan anak gadis itu hanya bersifat seremonial.



Polisi setempat sejak itu menempatkan gadis itu di bawah perlindungan mereka dan telah meluncurkan penyelidikan atas insiden yang memicu kemarahan global tersebut.

Rincian lebih lanjut tentang pemimpin spiritual tersebut, yang dikenal sebagai “Gborbu Wulomo”, kini telah terungkap, di mana outlet berita lokal mengeklaim bahwa gadis berusia 12 tahun tersebut adalah istri kelima dari pria yang lebih tua tersebut.

“Gadis itu dilaporkan dipilih menjadi istri kelima pendeta ketika dia berusia enam tahun,” tulis First Post dalam laporannya, Kamis (4/4/2024).

“Sesuai tradisi, istri imam besar haruslah seorang ‘perawan’. Dia juga diperintahkan untuk ‘berpakaian menggoda’ di hadapan suaminya dan disarankan untuk bersiap melakukan ‘tugas sebagai istri’," lanjut laporan media lokal tersebut.

“Para pemimpin masyarakat mengatakan bahwa tugas seperti itu tidak akan diharapkan lagi sampai enam tahun berikutnya ketika dia berusia 18 tahun.”
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0878 seconds (0.1#10.140)