Negara UE Keluarkan Ultimatum untuk Bantuan Masa Depan Ukraina
Kamis, 18 Mei 2023 - 05:39 WIB
BUDAPES - Hongaria tidak akan mendukung alokasi bantuan Uni Eropa (UE) lebih lanjut ke Ukraina kecuali Kiev meninggalkan sikap yang semakin bermusuhan terhadap negara itu. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto mengatakan pada hari Rabu.
Peringatan itu muncul setelah Hongaria memblokir paket bantuan militer terbaru sebesar 500 juta Euro dari apa yang disebut Fasilitas Perdamaian Eropa (EPF).
Dalam jumpa pers, diplomat top Hongaria itu mengatakan keputusan untuk memblokir tahap kedelapan dari dana 5,6 miliar Euro, yang membiayai militer asing, didorong oleh sikap yang semakin agresif dari pihak Kiev terhadap tetangganya di Uni Eropa.
“Adil untuk mengatakan bahwa kami sudah cukup,” kata Szijjarto seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (18/5/2023).
Szijjarto menguraikan sejumlah masalah luar biasa antara Hongaria dan Ukraina, termasuk keputusan Ukraina untuk menambahkan OTP Bank Nyrt, pemberi pinjaman terbesar Hongaria, ke dalam daftar sponsor perang internasional yang memalukan karena mempertahankan hubungan bisnis dengan Rusia.
“Saya ingin memperjelas bahwa selama Ukraina mempertahankan OTP dalam daftar sponsor perang internasionalnya, kami tidak dapat mendukung keputusan yang membutuhkan pengorbanan ekonomi dan keuangan baru dari pihak Uni Eropa dan negara-negara anggotanya. Hal yang sama berlaku untuk sanksi (anti-Rusia),” kata Szijjarto.
Ia pun menegaskan bahwa bank tersebut tidak melanggar hukum apa pun di Ukraina, tidak melanggar hukum internasional apa pun, juga tidak melanggar tindakan sanksi apa pun.
Masalah lain yang didaftar oleh diplomat itu termasuk laporan baru-baru ini tentang dugaan rencana Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk meledakkan pipa minyak yang menghubungkan Rusia ke Hongaria melalui wilayah Ukraina, serta pembatasan hak pendidikan untuk etnis minoritas Hongaria oleh Kiev.
Masalah terakhir telah menjadi masalah besar dalam hubungan bilateral selama bertahun-tahun, dengan Budapes percaya hak-hak etnis Hongaria telah dilanggar. Kiev telah berulang kali menuduh Budapes mencampuri urusan dalam negeri negara itu, dengan praktik Hongaria mengeluarkan paspor untuk etnis Hongaria di Ukraina yang menyebabkan insiden diplomatik.
Hongaria telah mengambil sikap netral terhadap permusuhan yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina, menolak untuk memberikan bantuan militer ke Kiev atau bahkan mengizinkan transitnya dari wilayah negara tersebut. Negara ini juga terus menentang sanksi anti-Rusia Uni Eropa, terutama yang akan mempengaruhi ekonomi Hungaria sendiri, termasuk sektor energi konvensional dan nuklirnya.
Peringatan itu muncul setelah Hongaria memblokir paket bantuan militer terbaru sebesar 500 juta Euro dari apa yang disebut Fasilitas Perdamaian Eropa (EPF).
Dalam jumpa pers, diplomat top Hongaria itu mengatakan keputusan untuk memblokir tahap kedelapan dari dana 5,6 miliar Euro, yang membiayai militer asing, didorong oleh sikap yang semakin agresif dari pihak Kiev terhadap tetangganya di Uni Eropa.
“Adil untuk mengatakan bahwa kami sudah cukup,” kata Szijjarto seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (18/5/2023).
Szijjarto menguraikan sejumlah masalah luar biasa antara Hongaria dan Ukraina, termasuk keputusan Ukraina untuk menambahkan OTP Bank Nyrt, pemberi pinjaman terbesar Hongaria, ke dalam daftar sponsor perang internasional yang memalukan karena mempertahankan hubungan bisnis dengan Rusia.
“Saya ingin memperjelas bahwa selama Ukraina mempertahankan OTP dalam daftar sponsor perang internasionalnya, kami tidak dapat mendukung keputusan yang membutuhkan pengorbanan ekonomi dan keuangan baru dari pihak Uni Eropa dan negara-negara anggotanya. Hal yang sama berlaku untuk sanksi (anti-Rusia),” kata Szijjarto.
Ia pun menegaskan bahwa bank tersebut tidak melanggar hukum apa pun di Ukraina, tidak melanggar hukum internasional apa pun, juga tidak melanggar tindakan sanksi apa pun.
Masalah lain yang didaftar oleh diplomat itu termasuk laporan baru-baru ini tentang dugaan rencana Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk meledakkan pipa minyak yang menghubungkan Rusia ke Hongaria melalui wilayah Ukraina, serta pembatasan hak pendidikan untuk etnis minoritas Hongaria oleh Kiev.
Masalah terakhir telah menjadi masalah besar dalam hubungan bilateral selama bertahun-tahun, dengan Budapes percaya hak-hak etnis Hongaria telah dilanggar. Kiev telah berulang kali menuduh Budapes mencampuri urusan dalam negeri negara itu, dengan praktik Hongaria mengeluarkan paspor untuk etnis Hongaria di Ukraina yang menyebabkan insiden diplomatik.
Hongaria telah mengambil sikap netral terhadap permusuhan yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina, menolak untuk memberikan bantuan militer ke Kiev atau bahkan mengizinkan transitnya dari wilayah negara tersebut. Negara ini juga terus menentang sanksi anti-Rusia Uni Eropa, terutama yang akan mempengaruhi ekonomi Hungaria sendiri, termasuk sektor energi konvensional dan nuklirnya.
(ian)
tulis komentar anda