Zelensky Menolak Bicara dengan Putin, Menyebutnya Teroris
Senin, 01 Mei 2023 - 09:09 WIB
Rusia pada akhir September mengeklaim telah mencaplok empat wilayah Ukraina—oblast Luhansk, Donetsk, Zaporizhzhia, dan Kherson—meskipun tidak sepenuhnya mengendalikan salah satu dari mereka.
Rusia sebelumnya telah membatalkan rencana untuk mengadakan referendum di Oblast Kharkiv setelah sebagian besar dibebaskan oleh pasukan Ukraina dalam serangan balasan kilat pada awal September.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan tuntutan tidak realistis Ukraina telah menghalangi negosiasi perdamaian. Pernyataan itu dilontarkan untuk menjawab pertanyaan tentang panggilan telepon antara Zelensky dan Presiden China Xi Jinping.
Zelensky dan Xi Jinping telah melakukan pembicaraan untuk pertama kalinya sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
Zakharova memuji Beijing atas upayanya untuk membantu memulai kembali negosiasi yang berarti. “Masalahnya bukan terletak pada kurangnya rencana yang baik,” kata Zakharova.
"Rezim Kiev sejauh ini belum menerima inisiatif yang masuk akal yang ditujukan untuk penyelesaian politik dan diplomatik dari krisis Ukraina. Kesepakatan sesekali untuk mengadakan negosiasi dikaitkan dengan ultimatum dengan tuntutan yang jelas tidak realistis," ujarnya.
Zakharova dengan tegas menyalahkan Kiev atas gagalnya negosiasi musim semi lalu ketika tim Rusia dan Ukraina mengadakan beberapa putaran pertemuan.
Kiev telah berulang kali mengatakan bahwa negosiasi dapat dilanjutkan hanya setelah Moskow menyerahkan wilayah Ukraina yang baru saja digabungkan dengan wilayah Rusia.
Moskow menyebut tuntutan seperti itu tidak dapat diterima.
Rusia sebelumnya telah membatalkan rencana untuk mengadakan referendum di Oblast Kharkiv setelah sebagian besar dibebaskan oleh pasukan Ukraina dalam serangan balasan kilat pada awal September.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan tuntutan tidak realistis Ukraina telah menghalangi negosiasi perdamaian. Pernyataan itu dilontarkan untuk menjawab pertanyaan tentang panggilan telepon antara Zelensky dan Presiden China Xi Jinping.
Zelensky dan Xi Jinping telah melakukan pembicaraan untuk pertama kalinya sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
Zakharova memuji Beijing atas upayanya untuk membantu memulai kembali negosiasi yang berarti. “Masalahnya bukan terletak pada kurangnya rencana yang baik,” kata Zakharova.
"Rezim Kiev sejauh ini belum menerima inisiatif yang masuk akal yang ditujukan untuk penyelesaian politik dan diplomatik dari krisis Ukraina. Kesepakatan sesekali untuk mengadakan negosiasi dikaitkan dengan ultimatum dengan tuntutan yang jelas tidak realistis," ujarnya.
Zakharova dengan tegas menyalahkan Kiev atas gagalnya negosiasi musim semi lalu ketika tim Rusia dan Ukraina mengadakan beberapa putaran pertemuan.
Kiev telah berulang kali mengatakan bahwa negosiasi dapat dilanjutkan hanya setelah Moskow menyerahkan wilayah Ukraina yang baru saja digabungkan dengan wilayah Rusia.
Moskow menyebut tuntutan seperti itu tidak dapat diterima.
(mas)
tulis komentar anda