Israel Seenaknya Bombardir Beirut dan Bantai 720 Orang, Mengapa Militer Lebanon Diam Saja?
loading...
A
A
A
BEIRUT - Ketidakhadiran militer Lebanon telah menjadi sorotan media internasional ketika Israel leluasa membombardir Beirut dan sekitarnya dengan dalih memerangi kelompok Hizbullah.
Data Kementerian Kesehatan Lebanon menyebutkan lebih dari 720 orang telah tewas selama agresi udara Zionis sepekan terakhir.
Ketika konflik antara Israel dan Hizbullah di Lebanon terus bergerak menuju perang langsung, media-media global bertanya apakah Lebanon memiliki tentara dan mengapa tidak terlihat?
Namun, ternyata peran dan areanya dalam konflik tersebut jauh lebih rumit daripada yang mungkin dipikirkan banyak orang.
Khalil Helou, jenderal Angkatan Darat Lebanon yang sedang cuti yang juga profesor geopolitik di St Joseph University of Beirut, mengatakan kepada Euronews bahwa peran tentara Lebanon di Lebanon bukan hanya untuk mempertahankan perbatasan negara.
"Ini bukan tentara klasik seperti tentara Barat. Tentara Lebanon tunduk pada instruksi pemerintah Lebanon," katanya.
"Untuk saat ini, dan untuk waktu yang lama, telah terjadi perpecahan yang ekstrem. Tentara dibiarkan sendiri. Sekarang siapa pun yang memimpin Angkatan Darat, siapa pun yang menjadi Panglima Tertinggi Angkatan Darat, mereka harus mengambil keputusan yang mereka anggap tepat,” paparnya.
Pimpinan Lebanon memiliki beberapa masalah penting yang harus dipertimbangkan—yang semuanya memiliki konsekuensi serius.
Jika tentara Israel mengubah serangan udara saat ini menjadi operasi darat seperti yang dilakukan pada tahun 2006, dan kekerasan meluas dari Lebanon selatan dan Lembah Bekka ke seluruh negeri, seluruh Timur Tengah akan terancam.
Data Kementerian Kesehatan Lebanon menyebutkan lebih dari 720 orang telah tewas selama agresi udara Zionis sepekan terakhir.
Ketika konflik antara Israel dan Hizbullah di Lebanon terus bergerak menuju perang langsung, media-media global bertanya apakah Lebanon memiliki tentara dan mengapa tidak terlihat?
Namun, ternyata peran dan areanya dalam konflik tersebut jauh lebih rumit daripada yang mungkin dipikirkan banyak orang.
Khalil Helou, jenderal Angkatan Darat Lebanon yang sedang cuti yang juga profesor geopolitik di St Joseph University of Beirut, mengatakan kepada Euronews bahwa peran tentara Lebanon di Lebanon bukan hanya untuk mempertahankan perbatasan negara.
"Ini bukan tentara klasik seperti tentara Barat. Tentara Lebanon tunduk pada instruksi pemerintah Lebanon," katanya.
"Untuk saat ini, dan untuk waktu yang lama, telah terjadi perpecahan yang ekstrem. Tentara dibiarkan sendiri. Sekarang siapa pun yang memimpin Angkatan Darat, siapa pun yang menjadi Panglima Tertinggi Angkatan Darat, mereka harus mengambil keputusan yang mereka anggap tepat,” paparnya.
Pimpinan Lebanon memiliki beberapa masalah penting yang harus dipertimbangkan—yang semuanya memiliki konsekuensi serius.
Jika tentara Israel mengubah serangan udara saat ini menjadi operasi darat seperti yang dilakukan pada tahun 2006, dan kekerasan meluas dari Lebanon selatan dan Lembah Bekka ke seluruh negeri, seluruh Timur Tengah akan terancam.