AS Cekcok dengan Rusia-China di PBB soal Tembakan Rudal Korut
Selasa, 21 Maret 2023 - 10:31 WIB
Selama beberapa tahun terakhir Dewan Keamanan PBB telah terpecah tentang bagaimana menangani Pyongyang.
Rusia dan China, kekuatan veto bersama dengan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, mengatakan lebih banyak sanksi tidak akan membantu. Dia menginginkan sanksi terhadap Korea Utara dilonggarkan.
Geng mengatakan itu dimaksudkan sebagai isyarat niat baik untuk mencoba dan menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk detente.
Thomas-Greenfield mengatakan pencabutan sanksi PBB akan memberi penghargaan kepada Pyongyang. "Karena tidak melakukan apa pun untuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan [PBB]," katanya.
Dia menuduh Pyongyang merampas bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan warga Korea Utara.
Rusia dan China juga kembali menyuarakan kekhawatiran nuklir atas pakta keamanan yang dikenal sebagai AUKUS yang akan membuat Australia mengembangkan program kapal selam bertenaga nuklir dengan Amerika Serikat dan Inggris.
Amerika Serikat dan Inggris sama-sama menolak kekhawatiran mereka dan mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa AUKUS tidak melanggar Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir.
“Program rudal nuklir dan balistik ilegal Korea Utara melanggar berbagai resolusi Dewan [Keamanan PBB]. Jadi tidak ada bandingannya dengan AUKUS,” kata wakil Duta Besar Inggris untuk PBB James Kariuki kepada Dewan.
Rusia dan China, kekuatan veto bersama dengan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, mengatakan lebih banyak sanksi tidak akan membantu. Dia menginginkan sanksi terhadap Korea Utara dilonggarkan.
Geng mengatakan itu dimaksudkan sebagai isyarat niat baik untuk mencoba dan menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk detente.
Thomas-Greenfield mengatakan pencabutan sanksi PBB akan memberi penghargaan kepada Pyongyang. "Karena tidak melakukan apa pun untuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan [PBB]," katanya.
Dia menuduh Pyongyang merampas bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan warga Korea Utara.
Rusia dan China juga kembali menyuarakan kekhawatiran nuklir atas pakta keamanan yang dikenal sebagai AUKUS yang akan membuat Australia mengembangkan program kapal selam bertenaga nuklir dengan Amerika Serikat dan Inggris.
Amerika Serikat dan Inggris sama-sama menolak kekhawatiran mereka dan mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa AUKUS tidak melanggar Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir.
“Program rudal nuklir dan balistik ilegal Korea Utara melanggar berbagai resolusi Dewan [Keamanan PBB]. Jadi tidak ada bandingannya dengan AUKUS,” kata wakil Duta Besar Inggris untuk PBB James Kariuki kepada Dewan.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda