AS Cekcok dengan Rusia-China di PBB soal Tembakan Rudal Korut
Selasa, 21 Maret 2023 - 10:31 WIB
NEW YORK CITY - Amerika Serikat (AS) terlibat perang kata-kata dengan Rusia dan China selama pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang siapa yang harus disalahkan atas rentetan uji tembak rudal Korea Utara (Korut).
Pertemuan Dewan Keamanan PBB itu berlangsung hari Senin. Selain memperdebatkan manuver rudal balistik Korea Utara, pertemuan itu juga membahas masalah pengembangan program senjata nuklir Pyongyang.
Dewan Keamanan PBB beranggotakan 15 negara bertemu membahas apa yang disebut Pyongyang sebagai peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-17 terbesarnya pada Kamis lalu.
Korea Utara telah berada di bawah sanksi PBB atas program misil dan nuklirnya sejak 2006.
China dan Rusia menyalahkan latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan karena memprovokasi Pyongyang. Sementara Washington menuduh Beijing dan Moskow membuat Korea Utara semakin berani karena dengan melindunginya dari lebih banyak sanksi.
"Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres tetap sangat prihatin atas perpecahan yang mencegah masyarakat internasional bertindak atas masalah ini," kata seorang pejabat senior PBB pada pertemuan itu, seperti dikutip Reuters, Selasa (21/3/2023).
Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Anna Evstigneeva menggambarkan aktivitas militer AS dan Korea Selatan sebagai manuver yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sementara Wakil Duta Besar China untuk PBB Geng Shuang mempertanyakan apakah manuver gabungan itu latihan pertahanan dan menyalahkan mereka karena meningkatkan ketegangan.
"Latihan ini sudah berlangsung lama, rutin. Mereka murni bersifat defensif...Amerika Serikat tidak memiliki niat bermusuhan terhadap DPRK," kata Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield, menggunakan singkatan dari nama resmi Korea Utara, Democratic People's Republic of Korea.
Pertemuan Dewan Keamanan PBB itu berlangsung hari Senin. Selain memperdebatkan manuver rudal balistik Korea Utara, pertemuan itu juga membahas masalah pengembangan program senjata nuklir Pyongyang.
Dewan Keamanan PBB beranggotakan 15 negara bertemu membahas apa yang disebut Pyongyang sebagai peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-17 terbesarnya pada Kamis lalu.
Korea Utara telah berada di bawah sanksi PBB atas program misil dan nuklirnya sejak 2006.
China dan Rusia menyalahkan latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan karena memprovokasi Pyongyang. Sementara Washington menuduh Beijing dan Moskow membuat Korea Utara semakin berani karena dengan melindunginya dari lebih banyak sanksi.
"Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres tetap sangat prihatin atas perpecahan yang mencegah masyarakat internasional bertindak atas masalah ini," kata seorang pejabat senior PBB pada pertemuan itu, seperti dikutip Reuters, Selasa (21/3/2023).
Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Anna Evstigneeva menggambarkan aktivitas militer AS dan Korea Selatan sebagai manuver yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sementara Wakil Duta Besar China untuk PBB Geng Shuang mempertanyakan apakah manuver gabungan itu latihan pertahanan dan menyalahkan mereka karena meningkatkan ketegangan.
"Latihan ini sudah berlangsung lama, rutin. Mereka murni bersifat defensif...Amerika Serikat tidak memiliki niat bermusuhan terhadap DPRK," kata Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield, menggunakan singkatan dari nama resmi Korea Utara, Democratic People's Republic of Korea.
Lihat Juga :
tulis komentar anda