WHO Masih Terus Cari Asal-usul Pandemi Covid-19

Sabtu, 04 Maret 2023 - 16:30 WIB
WHO Masih Terus Cari Asal-usul Pandemi Covid-19. FOTO/Reuters
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) masih bekerja untuk mengidentifikasi asal-usul pandemi Covid-19 . Langkah ini diambil setelah sebuah badan Amerika Serikat (AS) dilaporkan menilai pandemi itu kemungkinan disebabkan oleh kebocoran laboratorium China.

"Saya telah menulis dan berbicara dengan para pemimpin China tingkat tinggi pada beberapa kesempatan baru-baru ini beberapa minggu yang lalu. Semua hipotesis tentang asal-usul virus tetap ada," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip dari Reuters.





The Wall Street Journal melaporkan pada hari Minggu, bahwa Departemen Energi AS telah menyimpulkan bahwa pandemi kemungkinan besar muncul dari kebocoran laboratorium China, sebuah penilaian yang dibantah oleh Beijing.

“Saya ingin memperjelas bahwa WHO tidak mengabaikan rencana apa pun untuk mengidentifikasi asal-usul pandemi COVID-19,” kata Tedros.

Departemen Energi AS membuat penilaian dengan "kepercayaan rendah" dalam laporan intelijen rahasia yang baru-baru ini diberikan kepada Gedung Putih dan anggota kunci Kongres, kata Journal, mengutip orang-orang yang telah membaca laporan intelijen tersebut.



Empat lembaga AS lainnya, bersama dengan panel intelijen nasional, masih menganggap COVID-19 kemungkinan besar merupakan hasil dari penularan alami, sementara dua lainnya belum diputuskan, Journal melaporkan.

Sementara Maria Van Kerkhove, Pimpinan Teknis WHO untuk COVID-19, mengungkapkan rasa frustrasinya di Twitter pada hari Kamis karena AS tidak membagikan informasi tambahan dengan WHO mengenai laporannya yang menilai asal mula virus tersebut.

Pada hari Jumat, dia mendesak negara, lembaga, dan kelompok penelitian yang mungkin memiliki informasi tentang asal mula pandemi untuk membagikannya kepada komunitas internasional.

“Kami tidak sepenuhnya memiliki jawaban tentang bagaimana pandemi ini dimulai dan tetap sangat penting bagi kami untuk terus fokus pada hal ini,” katanya.



Dia mengatakan sangat penting untuk mempelajari virus corona yang beredar pada hewan dan bagaimana orang melakukan kontak dengan hewan tersebut.

“Pekerjaan kami berlanjut di ruang ini: melihat studi pada manusia, melihat studi pada hewan, melihat studi pada antarmuka manusia hewan, dan juga melihat potensi pelanggaran dalam keamanan hayati dan keamanan hayati untuk laboratorium mana pun yang bekerja dengan virus corona, terutama di mana kasus pertama terdeteksi di Wuhan, China, atau di tempat lain,” katanya.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More