Muslim Eropa Diajak Boikot: Jangan Beli Kurma Israel pada Ramadan Ini!
Minggu, 26 Februari 2023 - 14:00 WIB
LONDON - Muslim di seluruh Eropa didorong untuk memeriksa label buah dan menghindari membeli kurma Israel Ramadan ini untuk memastikan mereka tidak berbuka puasa dengan "rasa apartheid".
Seruan itu diungkapkan penyelenggara boikot Israel terbaru pada Sabtu (25/2/2023).
“Dengan memilih untuk tidak membeli kurma Israel pada Ramadan ini, komunitas Muslim dapat mengirim pesan yang jelas dan kuat untuk mengecam pendudukan ilegal Israel dan apartheid di Palestina,” tegas Shamiul Joarder dari Friends of Al-Aqsa (FOA) yang berbasis di Inggris yang telah meluncurkan kampanye boikot.
“Israel adalah produsen kurma Medjoul terbesar di dunia, dengan 50% kurma Israel diekspor ke Eropa,” ungkap pernyataan FOA.
Kurma ini kemudian dijual di supermarket besar serta toko-toko lokal di seluruh benua Eropa.
FOA menambahkan 50% kurma Israel diekspor ke Eropa, di mana Inggris, Belanda, Prancis, Spanyol, dan Italia mengimpor buah kering dalam jumlah besar.
Pada tahun 2020 Inggris mengimpor lebih dari 3.000 ton kurma dari Israel, senilai sekitar 7,5 juta poundsterling (USD8,9 juta).
Seruan itu diungkapkan penyelenggara boikot Israel terbaru pada Sabtu (25/2/2023).
“Dengan memilih untuk tidak membeli kurma Israel pada Ramadan ini, komunitas Muslim dapat mengirim pesan yang jelas dan kuat untuk mengecam pendudukan ilegal Israel dan apartheid di Palestina,” tegas Shamiul Joarder dari Friends of Al-Aqsa (FOA) yang berbasis di Inggris yang telah meluncurkan kampanye boikot.
“Israel adalah produsen kurma Medjoul terbesar di dunia, dengan 50% kurma Israel diekspor ke Eropa,” ungkap pernyataan FOA.
Kurma ini kemudian dijual di supermarket besar serta toko-toko lokal di seluruh benua Eropa.
FOA menambahkan 50% kurma Israel diekspor ke Eropa, di mana Inggris, Belanda, Prancis, Spanyol, dan Italia mengimpor buah kering dalam jumlah besar.
Pada tahun 2020 Inggris mengimpor lebih dari 3.000 ton kurma dari Israel, senilai sekitar 7,5 juta poundsterling (USD8,9 juta).
Lihat Juga :
tulis komentar anda