Putin Sebut Penyelesaian Krisis Ukraina di Tangan Kiev
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menempatkan tanggung jawab penyelesaian krisis di Ukraina timur kepada Pemerintah Presiden Petro Poroshenko. Namun, Putin bersedia mencoba untuk mempengaruhi para pemimpin separatis pro-Rusia di Ukraina timur untuk mengakhiri krisis.
Pernyataan itu disampaikan Putin dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman, Angela Merkel di Moskow.”Keberhasilan inisiatif perdamaian tergantung pada mereka yang memegang tampuk kekuasaan. Dengan ini, berarti saya (memasrahkan) terutama pada pemerintah di Kiev. Pada gilirannya, Rusia akan mencoba untuk mempengaruhi para pemimpin di daerah Donetsk dan Luhansk,” ujar Putin.
”Kami percaya bahwa Kiev perlu untuk mengangkat blokade ekonomi terhadap wilayah Donbass, memulihkan layanan perbankan, dan melaksanakan reformasi konstitusi,” lanjut Putin, seperti dilansir Russia Today, semalam. Menurutnya, apa yang dia jabarkan itu terkandung dalam perjanjian damai di Minsk, Belarusia, yang ditandatangani oleh pemimpin Ukraina, Rusia, Prancis dan Jerman.
Putin mengakui bahwa ada masalah dengan kepatuhan dengan perjanjian itu di kedua kubu. Namun, dia mencatat adanya penurunan kekerasan sistematis di Ukraina timur dalam tiga bulan terakhir.
Bulan lalu, PBB memperkirakan bahwa total korban tewas dalam konflik di Ukraina timur yan dimulai sejak tahun lalu telah melebihi 6.100 orang. Krisis di Ukrina timur pecah setelah dua wilayah Donetsk dan Luhanks menggelar referendum untuk memisahkan diri.
Setelah referendum, mereka mengumumkan kemerdekaan atau lepas dari Ukraina yang beribukota di Kiev. Namun, Ukraina tidak terima dan menuduh Rusia ikut mendukung separatis di Ukraina timur.
Pernyataan itu disampaikan Putin dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman, Angela Merkel di Moskow.”Keberhasilan inisiatif perdamaian tergantung pada mereka yang memegang tampuk kekuasaan. Dengan ini, berarti saya (memasrahkan) terutama pada pemerintah di Kiev. Pada gilirannya, Rusia akan mencoba untuk mempengaruhi para pemimpin di daerah Donetsk dan Luhansk,” ujar Putin.
”Kami percaya bahwa Kiev perlu untuk mengangkat blokade ekonomi terhadap wilayah Donbass, memulihkan layanan perbankan, dan melaksanakan reformasi konstitusi,” lanjut Putin, seperti dilansir Russia Today, semalam. Menurutnya, apa yang dia jabarkan itu terkandung dalam perjanjian damai di Minsk, Belarusia, yang ditandatangani oleh pemimpin Ukraina, Rusia, Prancis dan Jerman.
Putin mengakui bahwa ada masalah dengan kepatuhan dengan perjanjian itu di kedua kubu. Namun, dia mencatat adanya penurunan kekerasan sistematis di Ukraina timur dalam tiga bulan terakhir.
Bulan lalu, PBB memperkirakan bahwa total korban tewas dalam konflik di Ukraina timur yan dimulai sejak tahun lalu telah melebihi 6.100 orang. Krisis di Ukrina timur pecah setelah dua wilayah Donetsk dan Luhanks menggelar referendum untuk memisahkan diri.
Setelah referendum, mereka mengumumkan kemerdekaan atau lepas dari Ukraina yang beribukota di Kiev. Namun, Ukraina tidak terima dan menuduh Rusia ikut mendukung separatis di Ukraina timur.
(mas)