Putin: Ekonomi Rusia Ungguli Banyak Anggota G20 Meski Ada Sanksi

Jum'at, 23 Desember 2022 - 07:14 WIB
loading...
Putin: Ekonomi Rusia Ungguli Banyak Anggota G20 Meski Ada Sanksi
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/tass
A A A
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin menyatakan Rusia menunjukkan hasil ekonomi yang lebih baik daripada banyak negara G20 lainnya meskipun ada tekanan sanksi yang meningkat.

Dia membuat pernyataan pada Kamis di konferensi pers setelah pertemuan Dewan Negara Rusia, badan penasehat tertinggi.

“Mengenai ekonomi, meskipun keruntuhan, kekacauan, dan bencana diprediksikan untuk kita di bidang ekonomi, hal semacam itu tidak terjadi. Selain itu, Rusia menunjukkan hasil yang jauh lebih baik daripada banyak negara G20, dan menunjukkannya secara konsisten,” ujar Putin, seraya menambahkan yang dia maksud adalah indikator ekonomi makro.



Menurut Putin, ini semua berkat kerja keras pemerintah, dunia usaha, dan pelaku ekonomi lainnya.

“Pasar tenaga kerja stabil. Keuangan negara stabil, tidak ada momen yang memprihatinkan juga. Semua ini bukanlah hasil dari sesuatu yang jatuh dari langit. Ini adalah hasil kerja pemerintah, tim regional, bisnis, dan semangat keseluruhan masyarakat, yang menunjukkan persatuan dan keinginan untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan,” papar Putin.



Salah satu target utama sanksi Barat sebelumnya, Moskow mengalami beberapa gelombang baru berbagai macam pembatasan atas konflik di Ukraina, yang pecah pada akhir Februari.

Uni Eropa (UE) sendiri sejauh ini telah mengadopsi sembilan putaran sanksi, menargetkan berbagai sektor ekonomi dan perbankan Rusia, melarang ekspor, dan secara pribadi mengejar aset para pengusaha serta pejabat publik Rusia.

Upaya terus menerus membatasi perdagangan bahan bakar fosil Rusia telah berulang kali dikutip banyak ahli dan pejabat sebagai salah satu penyebab utama krisis energi yang sedang berlangsung di UE.

Sebelumnya, Putin menyamakan kebijakan seperti itu di UE dengan "bunuh diri" ekonomi.

Amerika Serikat paling diuntungkan dari krisis energi Eropa karena Washington dapat menjual gas dengan harga sangat tinggi pada blok itu.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1277 seconds (0.1#10.140)