Bentrok antar demonstran Thailand, 1 tewas

Minggu, 01 Desember 2013 - 12:57 WIB
Bentrok antar demonstran...
Bentrok antar demonstran Thailand, 1 tewas
A A A
Sindonews.com - Satu orang dilaporkan tewas, sementara tiga orang lainnya mengalami luka-luka, setelah terjadinya bentrokan antara pendukung dan penentang pemerintahan tak terelakan memasuki hari ke tujuh. Suara tembakan pecah setelah sejumlah demostran pendukung pemerintah Thailand diserang oleh sejumlah mahasiswa di Ibu Kota Bangkok, Thailand, Sabtu (30/11/2013), seperti dilansir BBC.co.uk.

Menurut laporan BBC.co.uk., sejumlah pendukungPerdana Menteri Yingluck Shinawatratenggah mengelar aksi demostrasidamai di luar stadion di Bangkok, menjadi ricuh setelah masa penentang penentang pemerintah Thailand bergerak menuju Kota Bangkok.Sekelompok mahasiswa menyerang kendaraan yang mengangkut para pendukung Yingluck. Mereka melempari kendaraan tersebut dan menyeyabkan beberapa orang mengalami luka ringan.

Di tengah kericuhan sempat terdengan suara tembakan, namun belum dapat dipastikan pihak mana yang telah melepaskan tembakan. Sejumlah aparat kepolisian berdatangan di lokasi pasca bentrok dan memblokir lokasi. Situasi berhasil dikendalikan beberapa jam kemudian.

Guna meningkatkan keamanan, polisi Thailand telah meminta bantuan kekuatan militer ke Ibu Kota. Pemerintah Thailand sejak awal demonstrasi enggan mengerahkan kekuatan militer, yang sebelumnya telah menggulingkan kekuasaan mantan PM Thaksin Shinawatra, saudara laki-laki PM Yingluck, tapi sepertinya pemerintah tidak memiliki pilihan lain.

"Sebanyak 2.730 personil angkatan darat, laut dan udata akan dikerahkan untuk memperkuat keamanan di wilayah Ibu Kota," ungkap Piya Utayo, Juru Bicara Polisi Nasional Thailand.

Situasi di Bangkok kemarin semakin memanas setelah massa yang jumlahnya sekitar 2 ribu, bersumpah untuk menduduki Kantor Yingluck dan mengacaukan administrasi kantor sampa Yingluck bersedia lengser.

Sebelumnya, saat mendatangi markas tentara Thailand, massa menyerukan agar militer bergabung dengan demonstran untuk merebut kekuasaan dari tangan Perdana Menteri Yingluck.

Demonstrasi anti-pemerintah pecah di Thailand, setelah partai berkuasa, yakni Partai Puea Thai mengusung RUU amnesti yang didukung Pemerintah Yinglcuk. Namun, kelompok oposisi curiga, RUU itu sebagai siasat Yinglcuk untuk membebaskan bekas PM Thaksin Shinawatra (kakak Yingluck) dari kasus korupsi tahun 2008. Thaksin kini berada di pengasingan.

Yinglcuk sendiri, lolos dari mosi tidak percaya yang digalang parlemen untuk menyikapi demonstrasi besar di negara itu. Lolosnya Yinglcuk dari mosi tidak percaya, bukan hal yang mengherankan. Sebab, mayoritas kursi parlemen dikuasai partai yang mendukung Yinglcuk.
(esn)
Berita Terkait
Pendukung Raja Thailand...
Pendukung Raja Thailand Tolak Reformasi Konstitusi
Bentrok Terparah Pecah...
Bentrok Terparah Pecah di Thailand, Lebih dari 41 Demonstran Terluka
5 Drama Thailand tentang...
5 Drama Thailand tentang Pasangan yang Saling Benci dan Berubah Jadi Cinta
Pelajar SMA Thailand...
Pelajar SMA Thailand Protes Melawan ‘Dinosaurus’
Ribuan Demonstran Desak...
Ribuan Demonstran Desak Perdana Menteri Thailand Mundur
Ini Kunci Fikri/Bagas...
Ini Kunci Fikri/Bagas Bekuk Kampiun All England 2016
Berita Terkini
Tentara Israel dalam...
Tentara Israel dalam Posisi Terburuk untuk Kembali Berperang Melawan Hamas, Berikut 3 Penyebabnya
1 jam yang lalu
Mengapa AS Tidak Dapat...
Mengapa AS Tidak Dapat Menyelesaikan Masalah Perdamaian Ukraina dengan Tongkat Ajaib?
2 jam yang lalu
6 Agenda Trump Membombardir...
6 Agenda Trump Membombardir Houthi, Salah Satunya Membantu Dominasi Israel di Timur Tengah
4 jam yang lalu
30 Negara Siap Bergabung...
30 Negara Siap Bergabung Dalam Koalisi Ukraina, tapi Kenapa Rusia Tak Akan Gentar?
6 jam yang lalu
PM Baru Kanada Pilih...
PM Baru Kanada Pilih Eropa Dibandingkan AS
7 jam yang lalu
4 Negara di Dunia yang...
4 Negara di Dunia yang Tak Miliki Pesawat Tempur, Salah Satunya Tergabung dalam NATO
9 jam yang lalu
Infografis
33 Orang Tewas saat...
33 Orang Tewas saat Tornado Dahsyat Sapu Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved