Pelajar SMA Thailand Protes Melawan ‘Dinosaurus’
loading...
A
A
A
BANGKOK - Para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) menggelar unjuk rasa dengan memakai kostum dinosaurus yang dianggap mencerminkan rezim pemerintah Thailand .
Pengunjuk rasa menyerukan pemerintahan mundur dan reformasi kerajaan. Ini menjadi unjuk rasa besar pertama sejak Perdana Menteri (PM) Prayuth Chan-ocha menyatakan kepolisian akan menggunakan semua aturan untuk melawan demonstran.
“Kami mewakili meteor yang menghancurkan dinosaurus hingga punah," ungkap pemimpin pelajar SMA Benjamaporn Nivas, 15, pada Reuters.
Benjamaporn dan pemimpin lain dari kelompok Bad Student dipanggil pada Jumat untuk dakwaan pada protes sebelumnya. Meski demikian, polisi mengatakan demonstrasi Sabtu dapat tetap dilanjutkan. (Baca Juga: Bentrok Terparah Pecah di Thailand, Lebih dari 41 Demonstran Terluka)
Protes sejak Juli berkisar pada tiga tuntutan utama yakni pencopotan mantan pemimpin junta Prayuth sebagai perdana menteri, konstitusi baru dan reformasi kerajaan Raja Maha Vajiralongkorn. (Lihat Infografis: Abdollah Roudaki, Kapal Perang Baru Iran untuk Pecundangi AS)
Tetapi para pelajar SMA itu juga mencari kebebasan yang lebih besar dan perlakuan yang lebih adil dalam sistem pendidikan yang menurut mereka kuno dan lebih menekankan kepatuhan. (Lihat Video: Tampak Bugar, Inilah Video Alm. Ricky Yacobi Sebelum Bertanding)
Banyak juga pelajar yang menyuarakan pentingnya kesetaraan gender. “Saya pernah dilecehkan secara seksual oleh para guru. Sekolah bukanlah tempat yang aman,” tulis satu spanduk yang dipegang seorang pelajar yang duduk dan berseragam dengan mulut ditutup sebagai bentuk protes.
Juru bicara pemerintah Anucha Burapachaisri mengatakan perdana menteri berharap pengunjuk rasa menggunakan kebebasan mereka secara konstruktif dan sesuai hukum.
Salah satu hashtag yang digunakan grup Bad Student pada Sabtu (21/11) diterjemahkan sebagai #ByeByeDinosaurs.
Pengunjuk rasa menyerukan pemerintahan mundur dan reformasi kerajaan. Ini menjadi unjuk rasa besar pertama sejak Perdana Menteri (PM) Prayuth Chan-ocha menyatakan kepolisian akan menggunakan semua aturan untuk melawan demonstran.
“Kami mewakili meteor yang menghancurkan dinosaurus hingga punah," ungkap pemimpin pelajar SMA Benjamaporn Nivas, 15, pada Reuters.
Benjamaporn dan pemimpin lain dari kelompok Bad Student dipanggil pada Jumat untuk dakwaan pada protes sebelumnya. Meski demikian, polisi mengatakan demonstrasi Sabtu dapat tetap dilanjutkan. (Baca Juga: Bentrok Terparah Pecah di Thailand, Lebih dari 41 Demonstran Terluka)
Protes sejak Juli berkisar pada tiga tuntutan utama yakni pencopotan mantan pemimpin junta Prayuth sebagai perdana menteri, konstitusi baru dan reformasi kerajaan Raja Maha Vajiralongkorn. (Lihat Infografis: Abdollah Roudaki, Kapal Perang Baru Iran untuk Pecundangi AS)
Tetapi para pelajar SMA itu juga mencari kebebasan yang lebih besar dan perlakuan yang lebih adil dalam sistem pendidikan yang menurut mereka kuno dan lebih menekankan kepatuhan. (Lihat Video: Tampak Bugar, Inilah Video Alm. Ricky Yacobi Sebelum Bertanding)
Banyak juga pelajar yang menyuarakan pentingnya kesetaraan gender. “Saya pernah dilecehkan secara seksual oleh para guru. Sekolah bukanlah tempat yang aman,” tulis satu spanduk yang dipegang seorang pelajar yang duduk dan berseragam dengan mulut ditutup sebagai bentuk protes.
Juru bicara pemerintah Anucha Burapachaisri mengatakan perdana menteri berharap pengunjuk rasa menggunakan kebebasan mereka secara konstruktif dan sesuai hukum.
Salah satu hashtag yang digunakan grup Bad Student pada Sabtu (21/11) diterjemahkan sebagai #ByeByeDinosaurs.