Terlibat kekerasan di Myanmar, 2 warga Budha dihukum 7 tahun

Senin, 08 Juli 2013 - 16:34 WIB
Terlibat kekerasan di...
Terlibat kekerasan di Myanmar, 2 warga Budha dihukum 7 tahun
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Myanmar telah menghukum dua warga Budha selama tujuh tahun penjara, karena terlibat pembunuhan selama kekerasan etnis yang terjadi di negeri itu pada Maret lalu. Pejabat setempat, mengatakan, puluhan orang tewas dalam kekerasan etnis.

Para terdakwa, dikutip New Straits Times, Senin (8/7/2013), dihukum dalam sidang yang digelar terpisah di pengadilan di Kota Meiktila. Dalam sidang, mereka terbukti terlibat dalam kerusuhan mematikan dengan target warga Muslim. Kerusuhan itu lentas memicu kekerasan etnis serupa nyaris di seluruh negeri.

Ketua Pengadilan Meiktila, Tin Maung Soe, mengatakan, seorang pria berusia 24 tahun, dijatuhi hukuman pada 28 Juni lalu. Pria itu menjadi warga Budha pertama yang dihukum, terkait kerusuhan etnis yang menewaskan sedikitnya 44 orang.

”Dia ditemukan di tempat, di mana beberapa orang tewas selama kerusuhan di Meiktila. Itu sebabnya dia didakwa dengan pembunuhan," kata Soe, kepada AFP. Terdakwa kedua berusia 21 tahun dijatuhi hukuman tujuh tahun dan satu tahun hukuman kerja bersama-sama.

Ribuan warga Muslim setempat diusir dari rumah mereka selama kekerasan, karena massa dari mayoritas warga Budha membakar rumah dan berbagai fasilitas umum di kota tersebut. Kelompok Hak Asasi Manusia menuduh polisi lambat untuk menghentikan pembunuhan. Mereka juga menuntut pihak berwenang untuk mengusut kasus itu sampai tuntas dan mengadili orang-orang yang terlibat.

Selain warga Budha, sekitar 10 warga Muslim juga dihukum penjara. Pada Mei lalu, tujuh warga Muslim dijatuhi hukuman antara dua hingga 28 tahun, karena terlibat pembunuhan seorang pendeta Budha di Meiktila selama kerusuhan berlangsung.

Kekerasan etnis di Myanmar, awalnya dipicu oleh pertengkaran di sebuah toko emas. Tiga warga Muslim, termasuk pemilik toko dipenjara selama 14 tahun pada April, karena menyerang seorang pelanggan beragama Budha.
(esn)
Berita Terkait
Pakar PBB: Junta Myanmar...
Pakar PBB: Junta Myanmar Lakukan Kejahatan terhadap Kemanusiaan Sejak Kudeta
Terjebak Semalaman,...
Terjebak Semalaman, Demonstran Myanmar Berhasil Lolos dari Kepungan Pasukan Keamanan
Berlutut Hadang Polisi...
Berlutut Hadang Polisi Myanmar, Biarawati: Tembak Aku Saja
Militer Myanmar Peringatkan...
Militer Myanmar Peringatkan Warga Tidak Sembunyikan Demonstran Anti Kudeta
Kudeta Myanmar: 320...
Kudeta Myanmar: 320 Tewas, 20 Lebih Diantaranya Anak-anak
Obral Grasi, Militer...
Obral Grasi, Militer Myanmar Ampuni Lebih dari 23.000 Tahanan
Berita Terkini
White Paper Baru China...
White Paper Baru China Hindari Kata Tibet, Diganti dengan Xizang
34 menit yang lalu
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
1 jam yang lalu
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
1 jam yang lalu
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
2 jam yang lalu
Media AS Sebut Kyiv...
Media AS Sebut Kyiv sebagai Wilayah Rusia, Ukraina Marah
2 jam yang lalu
Negara-negara Arab Kecam...
Negara-negara Arab Kecam Ekstremis Israel atas Video Provokatif Penghancuran Masjid al-Aqsa
3 jam yang lalu
Infografis
128.000 Warga Israel...
128.000 Warga Israel Dukung Penghentian Genosida di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved