Kudeta Myanmar: 320 Tewas, 20 Lebih Diantaranya Anak-anak

Jum'at, 26 Maret 2021 - 15:56 WIB
loading...
Kudeta Myanmar: 320...
Lebih dari 300 orang tewas di Myanmar sejak kudeta militer 1 Februari lalu dengan 20 lebih diantaranya anak-anak. Foto/GMA
A A A
YANGON - Pasukan keamanan Myanmar telah membunuh lebih dari 300 orang dalam upaya untuk menghancurkan oposisi terhadap kudeta 1 Februari . Dari jumlah itu, 90% korban ditembak mati dan seperempat dari mereka ditembak di kepala, menurut data dari kelompok advokasi dan media lokal.

Pembunuhan itu menimbulkan kemarahan dan memicu beberapa sanksi dari negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS). Penggunaan kekuatan mematikan terhadap warga sipil juga telah dikecam oleh beberapa negara tetangga di Asia Tenggara, yang cenderung menahan kritiknya.

"Kejahatan terhadap kemanusiaan dilakukan setiap hari," kata kelompok nirlaba Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik (AAPP), yang telah mencatat kematian 320 kematian pada 25 Maret serta hampir 3.000 orang ditangkap, didakwa atau dijatuhi hukuman sejak kudeta seperti dikutip dari Reuters, Jumat (26/3/2021).

Lebih dari 20 dari kematian itu adalah anak-anak, kata organisasi kemanusiaan Save the Children seperti dilansir dari CNN.



Datanya menunjukkan setidaknya 25 persen dari mereka yang tewas tewas akibat tembakan di kepala, menimbulkan kecurigaan bahwa mereka sengaja menjadi sasaran pembunuhan. Data lengkap tidak tersedia untuk setiap kematian.

"Semuanya menunjuk pada pasukan yang mengadopsi taktik tembak-menembak untuk menekan protes," kata Amnesty International awal bulan ini.

Hampir 90% korban tewas adalah laki-laki. Sekitar 36% berusia 24 tahun ke bawah.

Korban termuda, Khin Myo Chit yang berusia tujuh tahun, ditembak mati di kota kedua terbesar Mandalay pada hari Selasa. Dia berada di rumahnya bersama ayahnya ketika dia dibunuh.

Win Kyi (78) adalah orang tertua yang tercatat tewas dan termasuk di antara sekitar 50 orang yang tewas di distrik Hlaing Thayar Yangon pada 14 Maret, hari paling berdarah sejauh ini.



Junta Myanmar membantah menggunakan kekerasan yang berlebihan dan mengatakan bahwa tindakannya telah memenuhi norma internasional dalam menghadapi situasi yang dikatakannya sebagai ancaman bagi keamanan nasional.

Seorang juru bicara junta mengatakan 164 pengunjuk rasa dan sembilan anggota pasukan keamanan telah tewas pada Selasa. Reuters tidak dapat memverifikasi semua akun secara independen.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Negara yang Dikuasai...
5 Negara yang Dikuasai Militer, Nomor 4 Tetangga Indonesia
Militer Myanmar Bombardir...
Militer Myanmar Bombardir Desa yang Dikuasai Pemberontak, 40 Orang Tewas
Bos Yakuza Akui Bersalah...
Bos Yakuza Akui Bersalah Jual Bahan Senjata Nuklir ke Iran
11 Negara yang Memiliki...
11 Negara yang Memiliki Orang-orang Tanpa Kewarganegaraan Terbanyak di Dunia
Kemlu Pulangkan 21 WNI...
Kemlu Pulangkan 21 WNI Korban Perdagangan Manusia di Myanmar
Usai Netanyahu, ICC...
Usai Netanyahu, ICC Bidik Jenderal Junta Myanmar atas Kejahatan terhadap Muslim Rohingya
KBRI Yangon Selamatkan...
KBRI Yangon Selamatkan Para WNI yang Disiksa di Myawaddy Myanmar
Junta Militer Ngamuk...
Junta Militer Ngamuk Bombardir Banyak Wilayah Myanmar, 40 Warga Sipil Tewas
Myanmar Minta Bantuan...
Myanmar Minta Bantuan Rusia dalam Perang Melawan Pemberontak
Rekomendasi
Kronologi Demo Tolak...
Kronologi Demo Tolak UU TNI Berujung Pembakaran Gedung DPRD Kota Malang
Penampilan Timnas Indonesia...
Penampilan Timnas Indonesia Mengecewakan, Mohamad Kusnaeni: Koordinasi Antarlini Lemah!
Gerakan Pangan Murah,...
Gerakan Pangan Murah, Kepala Bapanas: Kadin Luar Biasa Gabungkan Hulu dan Hilir
Berita Terkini
Siapa Salah al-Bardawil?...
Siapa Salah al-Bardawil? Pemimpin Biro Politik Hamas yang Jago Sastra Palestina dan Jadi Simbol Kejujuran
41 menit yang lalu
Tepat di Bulan Ramadan,...
Tepat di Bulan Ramadan, Jumlah Korban Tewas di Gaza Capai 50.021 Orang
3 jam yang lalu
Negara Tetangga Indonesia...
Negara Tetangga Indonesia Ini Makin Sulit Pasok Tank ke Ukraina
4 jam yang lalu
Polandia Akan Larang...
Polandia Akan Larang Suaka bagi Warga dari Negara Sekutu Rusia
5 jam yang lalu
Wali Kota Istanbul Dipenjara,...
Wali Kota Istanbul Dipenjara, Ribuan Warga Turki Berdemonstrasi Lawan Kebijakan Erdogan
6 jam yang lalu
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina, Mengapa?
7 jam yang lalu
Infografis
Tarif Tol Diskon 20%...
Tarif Tol Diskon 20% Selama Mudik Lebaran 2025, Catat Tanggalnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved