AS latih tentara Filipina cara operasikan drone
A
A
A
Sindonews.com – Pasukan Amerika Serikat (AS) melatih tentara Filipina cara menggunakan pesawat pengintai tak berawak (drone surveilans), Jumat (28/6/2013). Saat ini, Manila memang tengah berusaha untuk meningkatkan hubungan militer dengan AS dan mengatasi apa yang mereka anggap sebagai ancaman keamanan dari China.
Pelatihan itu dilakukan di sebuah pangkalan Angkatan Laut, sekitar 13 kilometer barat daya dari Ibu Kota Filipina, Manila. US Navy SEAL melatih tentara Filipina bagaimana cara mengoperasikan drone, meluncurkan drone dari perahu di laut, dan cara mendaratkannya di air.
"Mereka (Filipina) sangat tertarik dan sangat termotivasi untuk belajar dan jika mereka memperoleh sistem, mereka akan menggunakannya secara efektif," kata petugas AS untuk urusan maritime sipil, Jeremy Eden, seperti dikutip dari AFP.
Menurut Eden, drone yang digunakan dalam pelatihan ini adalah Puma drone, yang hanya digunakan untuk pengawasan dan tidak mematikan. Drone jenis ini juga banyak digunakan dalam misi di Afghanistan.
“Drone akan berguna bagi militer Filipina yang menghadapi pemberontakan, baik internal dan ancaman eksternal yang potensial,” kata Letnan Jojit Fiscar, Koordinator Senior dari latihan Angkatan Laut kedua negara.
"Ini akan menjadi alat yang sangat baik untuk digunakan. Ini kendaraan udara tak berawak dan dapat memantau gerakan yang sebenarnya dari target," katanya. Selain pelatihan operasional drone, pasukan AS dan Filipina juga berlatih keahlian menembak dan mengendalikan perahu karet kecil yang sering digunakan oleh pasukan komando Angkatan Laut.
Pelatihan itu dilakukan di sebuah pangkalan Angkatan Laut, sekitar 13 kilometer barat daya dari Ibu Kota Filipina, Manila. US Navy SEAL melatih tentara Filipina bagaimana cara mengoperasikan drone, meluncurkan drone dari perahu di laut, dan cara mendaratkannya di air.
"Mereka (Filipina) sangat tertarik dan sangat termotivasi untuk belajar dan jika mereka memperoleh sistem, mereka akan menggunakannya secara efektif," kata petugas AS untuk urusan maritime sipil, Jeremy Eden, seperti dikutip dari AFP.
Menurut Eden, drone yang digunakan dalam pelatihan ini adalah Puma drone, yang hanya digunakan untuk pengawasan dan tidak mematikan. Drone jenis ini juga banyak digunakan dalam misi di Afghanistan.
“Drone akan berguna bagi militer Filipina yang menghadapi pemberontakan, baik internal dan ancaman eksternal yang potensial,” kata Letnan Jojit Fiscar, Koordinator Senior dari latihan Angkatan Laut kedua negara.
"Ini akan menjadi alat yang sangat baik untuk digunakan. Ini kendaraan udara tak berawak dan dapat memantau gerakan yang sebenarnya dari target," katanya. Selain pelatihan operasional drone, pasukan AS dan Filipina juga berlatih keahlian menembak dan mengendalikan perahu karet kecil yang sering digunakan oleh pasukan komando Angkatan Laut.
(esn)