Penyerang Kedubes AS di Tunisia mengaku tak bersalah
A
A
A
Sindonews.com – Puluhan orang yang terlibat dalam serangan mematikan di Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Ibu Kota Tunisia, Tunis, tahun lalu, bersikeras mengaku tidak bersalah. Hal ini terungkap dalam persidangan yang digelar pada Selasa (28/5/2013).
Para terdakwa yang ditanya satu persatu oleh hakim, membantah telah ambil bagian dalam aksi protes atau menyerang Kedubes AS dan polisi. Pengacara mengecam keras pengadilan dan menuntut tuduhan polisi tersebut dibatalkan. Menurut pengacara terdakwa, pengadilan terhadap 21 orang ini adalah bentuk tunduknya Tunisia pada tekanan dunia Barat.
"Protes ini adalah bagian dari reaksi spontan di seluruh dunia (Islam) terhadap serangan pada simbol suci kami," kata salah satu dari terdakwa, Slah Barakati. "Tunisia menggelar pengadilan ini untuk menyenangkan AS dan Uni Eropa," katanya kepada hakim.
Serangan pada Kedubes AS ini adalah imbas dari aksi unjuk rasa atas film yang menghina Islam. Unjuk rasa ini digelar pada 14 September tahun lalu. Empat dari para penyerang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam aksi kekerasan yang mewarnai protes tersebut.
Para terdakwa yang ditanya satu persatu oleh hakim, membantah telah ambil bagian dalam aksi protes atau menyerang Kedubes AS dan polisi. Pengacara mengecam keras pengadilan dan menuntut tuduhan polisi tersebut dibatalkan. Menurut pengacara terdakwa, pengadilan terhadap 21 orang ini adalah bentuk tunduknya Tunisia pada tekanan dunia Barat.
"Protes ini adalah bagian dari reaksi spontan di seluruh dunia (Islam) terhadap serangan pada simbol suci kami," kata salah satu dari terdakwa, Slah Barakati. "Tunisia menggelar pengadilan ini untuk menyenangkan AS dan Uni Eropa," katanya kepada hakim.
Serangan pada Kedubes AS ini adalah imbas dari aksi unjuk rasa atas film yang menghina Islam. Unjuk rasa ini digelar pada 14 September tahun lalu. Empat dari para penyerang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam aksi kekerasan yang mewarnai protes tersebut.
(esn)