Pemuda Ethiopia Ingin Belajar Berantas Korupsi dari Indonesia
A
A
A
ADDIS ABABA - Sejumlah pemuda asal Ethiopia berencana membangun beberapa program dan kegiatan bersama KBRI Addis Ababa untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia. Melawan korupsi salah satunya.
"Pertemuan dengan Friends of Indonesia di Ethiopia itu, merupakan bagian dari upaya dan komitmen KBRI Addis Ababa untuk memperkuat potensi sahabat Indonesia di Ethiopia dan agar memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi Indonesia dan Ethiopia," kata Duta Besar RI untuk Ethiopia Al Busyra Basnur, dalam keterangan tertulis KBRI Addis Ababa yang diterima Sindonews, Jumat (28/6/2019).
Saat ini, jumlah alumni penerima beasiswa dan peserta program kerja sama teknik dari Indonesia sekitar 50 orang. Diharapkan jumlah tersebut terus meningkat, terutama mengingat Ethiopia berpenduduk 108 juta, kedua terbesar di Afrika dengan kemajuan ekonomi yang pesat.
Kerja sama tersebut meliputi bidang perdagangan batik, industri batu granit, pertanian dan anti-korupsi.
Salah satu pemuda yang ikut dalam program itu adalah Abebe Yiheyis Desalegn yang saat ini bekerja di Komisi Anti-Korupsi Ethiopia. Ia menilai sangat penting kerja sama lembaga anti korupsi Ethiopia-Indonesia.
"Indonesia, menurut saya, adalah negara yang punya pengalaman luas dalam upaya anti-korupsi," ujar Abebe.
Lain lagi dengan Zenaba Mohammad Abbabulgu, peserta Beasiswa Darmasiswa RI tahun 2016 yang pernah menimba ilmu selama satu tahun di STMIK Cirebon yang tertarik dengan batik buatan Cirebon.
Satu lagi anak muda Ethiopia bernama Urge Gowe Dama yang sekarang bekerja di Kementerian Pertanian menilai kerja sama pertanian Indonesia dan Ethiopia sangat penting. Menurutnya Ethiopia membutuhkan dukungan dan kerja sama teknik bidang pertanian dari Indonesia.
"Pertemuan dengan Friends of Indonesia di Ethiopia itu, merupakan bagian dari upaya dan komitmen KBRI Addis Ababa untuk memperkuat potensi sahabat Indonesia di Ethiopia dan agar memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi Indonesia dan Ethiopia," kata Duta Besar RI untuk Ethiopia Al Busyra Basnur, dalam keterangan tertulis KBRI Addis Ababa yang diterima Sindonews, Jumat (28/6/2019).
Saat ini, jumlah alumni penerima beasiswa dan peserta program kerja sama teknik dari Indonesia sekitar 50 orang. Diharapkan jumlah tersebut terus meningkat, terutama mengingat Ethiopia berpenduduk 108 juta, kedua terbesar di Afrika dengan kemajuan ekonomi yang pesat.
Kerja sama tersebut meliputi bidang perdagangan batik, industri batu granit, pertanian dan anti-korupsi.
Salah satu pemuda yang ikut dalam program itu adalah Abebe Yiheyis Desalegn yang saat ini bekerja di Komisi Anti-Korupsi Ethiopia. Ia menilai sangat penting kerja sama lembaga anti korupsi Ethiopia-Indonesia.
"Indonesia, menurut saya, adalah negara yang punya pengalaman luas dalam upaya anti-korupsi," ujar Abebe.
Lain lagi dengan Zenaba Mohammad Abbabulgu, peserta Beasiswa Darmasiswa RI tahun 2016 yang pernah menimba ilmu selama satu tahun di STMIK Cirebon yang tertarik dengan batik buatan Cirebon.
Satu lagi anak muda Ethiopia bernama Urge Gowe Dama yang sekarang bekerja di Kementerian Pertanian menilai kerja sama pertanian Indonesia dan Ethiopia sangat penting. Menurutnya Ethiopia membutuhkan dukungan dan kerja sama teknik bidang pertanian dari Indonesia.
(ian)