Dubes Busyra: Creativepreneur Bisa Jadi Kunci Penting Perkembangan Indonesia
loading...
A
A
A
ADDIS ABABA - Duta Besar Indonesia untuk Ethiopia, Al Busyra Basnur menuturkan bahwa creativepreneur bisa menjadi kunci dari perkembangan Indonesia di era digital. Alasannya, karena banyak terdapat anak muda kreatif di Indonesia.
Al Busyra menuturkan, creativepreneur adalah pengusaha yang mendasari bisnis dari ide-ide kreatif berdasarkan pasion, menggunakan media digital.
Creativepreneur dan pemuda seakan-akan identik. Sebab, menurutnya, kebanyakan pelaku industri kreatif yang dia kenal adalah kalangan pemuda.
"Mereka kaya akan ide kreatif dan berani langkah-langkah besar kedepan, yang kemudian menjadi langkah penting dan bersejarah bagi kehidupan banyak orang dan umat sejagad," ujarnya.
Dia menyebut, statistik pemuda Indonesia pada 2020 menurut BPS adalah satu dan empat penduduk Indonesia adalah pemuda, atau total berjumlah 64,5 juta jiwa.
"Dari tahun 2020 hingga 2030 Indonesia akan mengalami pertumbuhan usia produktif meningkat hingga 70 persen, Di era digital saat ini tentu saja Indonesia membutuhkan creativepreneur untuk memajukan pembangunan nasional, khususnya di bidang perkenomian," ungkapnya.
"Karena itu, tidak diragukan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk melahirkan lebih banyak lagi creativepreneur," sambungnya.
Selan itu, ungkapnya, terbukti pula bahwa creativepreneur menjadi tren positif dalam perekonomian Indoneia dan banyak negara di dunia.
Creativepreneur menurutnya, memberikan kontribusi yang signifikan dalam perekonomian Indonesia karena mampu membuka lapangan pekerjaan penting dengan industri kreatifnya
"Creativepreneur sekaligus menjadi alternatif setelah atau disamping industri konvensional yang membutuhkan modal dan sumber daya manusia yang cukup besar. Hal penting lainnya adalah produk yang dihasilkan creativepreneur tidak stagnan dan selalu diperbaharui," tukasnya.
Al Busyra menuturkan, creativepreneur adalah pengusaha yang mendasari bisnis dari ide-ide kreatif berdasarkan pasion, menggunakan media digital.
Creativepreneur dan pemuda seakan-akan identik. Sebab, menurutnya, kebanyakan pelaku industri kreatif yang dia kenal adalah kalangan pemuda.
"Mereka kaya akan ide kreatif dan berani langkah-langkah besar kedepan, yang kemudian menjadi langkah penting dan bersejarah bagi kehidupan banyak orang dan umat sejagad," ujarnya.
Dia menyebut, statistik pemuda Indonesia pada 2020 menurut BPS adalah satu dan empat penduduk Indonesia adalah pemuda, atau total berjumlah 64,5 juta jiwa.
"Dari tahun 2020 hingga 2030 Indonesia akan mengalami pertumbuhan usia produktif meningkat hingga 70 persen, Di era digital saat ini tentu saja Indonesia membutuhkan creativepreneur untuk memajukan pembangunan nasional, khususnya di bidang perkenomian," ungkapnya.
"Karena itu, tidak diragukan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk melahirkan lebih banyak lagi creativepreneur," sambungnya.
Selan itu, ungkapnya, terbukti pula bahwa creativepreneur menjadi tren positif dalam perekonomian Indoneia dan banyak negara di dunia.
Creativepreneur menurutnya, memberikan kontribusi yang signifikan dalam perekonomian Indonesia karena mampu membuka lapangan pekerjaan penting dengan industri kreatifnya
"Creativepreneur sekaligus menjadi alternatif setelah atau disamping industri konvensional yang membutuhkan modal dan sumber daya manusia yang cukup besar. Hal penting lainnya adalah produk yang dihasilkan creativepreneur tidak stagnan dan selalu diperbaharui," tukasnya.
(esn)