Dukung Demo Hong Kong, Situs-situs Porno Tutup
A
A
A
HONG KONG - Situs-situs porno berada di antara kelompok bisnis yang mendukung demo besar di Hong Kong untuk menentang rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi. Setidaknya, dua situs dewasa ditutup atau shut down dan meninggalkan pesan kepada pengunjungnya untuk bergabung dalam demo.
Mengutip laporan Quartz, Kamis (20/6/2019) dua situs dewasa yang menyatakan dukungannya dalam demo besar di Hong Kong adalah ThisAV dan AV01. RUU itu, jika disahkan, memungkinkan tersangka kriminal yang diburu Beijing diekstradisi ke China. Kelompok demonstran menganggap RUU itu sebagai contoh lain dari Beijing yang mengancam demokrasi Hong Kong.
Pada 9 Juni, jurnalis Yuen Chan menulis di Twitter bahwa situs web ThisAV mendesak pengunjungnya untuk bergabung dalam aksi "hidup atau mati" di Hong Kong.
Pesan itu menjadi "tamparan" baru bagi para pejabat dan anggota parlemen pro-Beijing yang berupaya mengesahkan RUU ekstradisi.
Polisi memperkirakan bahwa 240.000 orang menghadiri protes pada 9 Juni lalu, meskipun penyelenggara demo mengatakan ada lebih dari 1 juta demonstran yang turun ke jalan.
Situs web AV01 juga ditutup sementara mulai 11 Juni. Pengelolanya meninggalkan pesan; "Apakah Anda ingin menjalani sisa hidup Anda dengan melihat-lihat dari belakang? Tidak akan ada lagi tempat atau keamanan yang aman. Pemerintah telah mengecewakan Anda, sistem telah mengecewakan Anda, masyarakat ini telah mengecewakan Anda, apakah Anda ingin gagal sendiri?"
Protes massa pada hari-hari berikutnya memaksa Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam untuk menunda RUU pada hari Sabtu, 15 Juni lalu. Hal ini menyebabkan protes besar-besaran pada hari Minggu, yang dihadiri sekitar 2 juta orang yang menganggap langkah pemimpin Hong Kong itu hanya sebagai taktik.
Mengutip laporan Quartz, Kamis (20/6/2019) dua situs dewasa yang menyatakan dukungannya dalam demo besar di Hong Kong adalah ThisAV dan AV01. RUU itu, jika disahkan, memungkinkan tersangka kriminal yang diburu Beijing diekstradisi ke China. Kelompok demonstran menganggap RUU itu sebagai contoh lain dari Beijing yang mengancam demokrasi Hong Kong.
Pada 9 Juni, jurnalis Yuen Chan menulis di Twitter bahwa situs web ThisAV mendesak pengunjungnya untuk bergabung dalam aksi "hidup atau mati" di Hong Kong.
Pesan itu menjadi "tamparan" baru bagi para pejabat dan anggota parlemen pro-Beijing yang berupaya mengesahkan RUU ekstradisi.
Polisi memperkirakan bahwa 240.000 orang menghadiri protes pada 9 Juni lalu, meskipun penyelenggara demo mengatakan ada lebih dari 1 juta demonstran yang turun ke jalan.
Situs web AV01 juga ditutup sementara mulai 11 Juni. Pengelolanya meninggalkan pesan; "Apakah Anda ingin menjalani sisa hidup Anda dengan melihat-lihat dari belakang? Tidak akan ada lagi tempat atau keamanan yang aman. Pemerintah telah mengecewakan Anda, sistem telah mengecewakan Anda, masyarakat ini telah mengecewakan Anda, apakah Anda ingin gagal sendiri?"
Protes massa pada hari-hari berikutnya memaksa Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam untuk menunda RUU pada hari Sabtu, 15 Juni lalu. Hal ini menyebabkan protes besar-besaran pada hari Minggu, yang dihadiri sekitar 2 juta orang yang menganggap langkah pemimpin Hong Kong itu hanya sebagai taktik.
(mas)