Cerita Tubuh Khashoggi Dipotong-potong 15 Menit
A
A
A
NEW YORK - Jamal Khashoggi , wartawan Arab Saudi pengkritik rezim kerajaan, dipastikan tewas dibunuh di dalam Konsulat Saudi di Istanbul. The New York Times merilis laporan yang menyebut tubuh jurnalis 60 tahun itu dipotong-potong tim algojo Saudi dalam waktu tujuh hingga 15 menit pada 2 Oktober lalu.
Wartawan yang sudah setahun tinggal di pengasingan di Amerika Serikat (AS) itu memasuki konsulat sejatinya untuk memperoleh dokumen perceraian dengan mantan istrinya. Dokumen itu dia butuhkan sebagai syarat untuk menikah lagi dengan perempuan asal Turki.
Pihak berwenang Turki mengklaim memiliki bukti bahwa dia dibunuh oleh 15 orang yang terbang dengan jet pribadi.
Menurut laporan New York Times, Dr Salah al-Tubaigy, seorang ahli autopsi yang belajar di Glasgow pada tahun 2004, merupakan salah satu tersangka dalam tim algojo yang dituduh menyiksa dan membunuh Khashoggi.
Tubaigy, lanjut laporan yang mengutip sumber dalam penyelidikan, dijuluki sebagai "Dr Death (Dokter Maut)". Ahli autopsi itulah yang disebut memutilasi hidup-hidup Khashoggi dalam tujuh menit pembunuhan. Sedangkan proses mutilasi rampung dalam 15 menit.
Bagian tubuh wartawan itu kemudian dibungkus oleh tim algojo. Mereka beraksi dengan mendengarkan musik. Musik itu dibutuhkan agar mereka tidak mendengar jeritan.
Sumber investigator Turki yang mendengarkan rekaman audio dari momen-momen terakhir wartawan tersebut, mengatakan butuh tujuh menit bagi Khashoggi untuk meninggal.
Tubaigy sendiri terdeteksi berada di bandara Ataturk Istanbul pada 2 Oktober 2018. Sumber tersebut mengatakan, jeritan keras terdengar, namun berhenti ketika wartawan itu diduga disuntik dengan zat yang tidak diketahui.
"Ketika saya melakukan pekerjaan ini, saya mendengarkan musik. Anda harus melakukan itu juga," bunyi suara yang diduga suara Tubaigy dalam rekaman yang dimiliki tim investigator Turki.Baca Juga: Reaksi Dunia soal Konfirmasi Saudi atas Pembunuhan Khashoggi
Pemerintah Saudi yang selama dua pekan terakhir menyangkal akhirnya mengonfirmasi bahwa wartawan tersebut tewas di konsulat. Riyadh mengklaim Khashoggi tewas setelah berkelahi dengan sejumlah orang yang ditemuinya di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.
"Penyelidikan masih berlangsung dan 18 warga Saudi telah ditangkap," bunyi pernyataan kejaksaan Saudi, yang dilansir Reuters.
Dalam pengumuman tersebut, penasihat istana Kerajaan Saudi; Saud al-Qahtani dan Wakil Kepala Intelijen Ahmed Asiri telah dipecat dari jabatannya.
Pengumuman ini mengejutkan karena dari awal Riyadh membantah jurnalis The Washington Post itu dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Menteri Dalam Negeri Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Nayef bin Abdulaziz membantah bahwa pemerintah memerintahkan pembunuhan terhadap Khashoggi.
"Yang Mulia menegaskan bahwa apa yang telah beredar dengan adanya perintah untuk membunuhnya adalah kebohongan dan tuduhan tak berdasar terhadap pemerintah Kerajaan, yang menjunjung tinggi norma dan tradisinya dan sesuai dengan hukum internasional," tulis kantor berita negara Saudi, SPA, pada 13 Oktober lalu.
Wartawan yang sudah setahun tinggal di pengasingan di Amerika Serikat (AS) itu memasuki konsulat sejatinya untuk memperoleh dokumen perceraian dengan mantan istrinya. Dokumen itu dia butuhkan sebagai syarat untuk menikah lagi dengan perempuan asal Turki.
Pihak berwenang Turki mengklaim memiliki bukti bahwa dia dibunuh oleh 15 orang yang terbang dengan jet pribadi.
Menurut laporan New York Times, Dr Salah al-Tubaigy, seorang ahli autopsi yang belajar di Glasgow pada tahun 2004, merupakan salah satu tersangka dalam tim algojo yang dituduh menyiksa dan membunuh Khashoggi.
Tubaigy, lanjut laporan yang mengutip sumber dalam penyelidikan, dijuluki sebagai "Dr Death (Dokter Maut)". Ahli autopsi itulah yang disebut memutilasi hidup-hidup Khashoggi dalam tujuh menit pembunuhan. Sedangkan proses mutilasi rampung dalam 15 menit.
Bagian tubuh wartawan itu kemudian dibungkus oleh tim algojo. Mereka beraksi dengan mendengarkan musik. Musik itu dibutuhkan agar mereka tidak mendengar jeritan.
Sumber investigator Turki yang mendengarkan rekaman audio dari momen-momen terakhir wartawan tersebut, mengatakan butuh tujuh menit bagi Khashoggi untuk meninggal.
Tubaigy sendiri terdeteksi berada di bandara Ataturk Istanbul pada 2 Oktober 2018. Sumber tersebut mengatakan, jeritan keras terdengar, namun berhenti ketika wartawan itu diduga disuntik dengan zat yang tidak diketahui.
"Ketika saya melakukan pekerjaan ini, saya mendengarkan musik. Anda harus melakukan itu juga," bunyi suara yang diduga suara Tubaigy dalam rekaman yang dimiliki tim investigator Turki.Baca Juga: Reaksi Dunia soal Konfirmasi Saudi atas Pembunuhan Khashoggi
Pemerintah Saudi yang selama dua pekan terakhir menyangkal akhirnya mengonfirmasi bahwa wartawan tersebut tewas di konsulat. Riyadh mengklaim Khashoggi tewas setelah berkelahi dengan sejumlah orang yang ditemuinya di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.
"Penyelidikan masih berlangsung dan 18 warga Saudi telah ditangkap," bunyi pernyataan kejaksaan Saudi, yang dilansir Reuters.
Dalam pengumuman tersebut, penasihat istana Kerajaan Saudi; Saud al-Qahtani dan Wakil Kepala Intelijen Ahmed Asiri telah dipecat dari jabatannya.
Pengumuman ini mengejutkan karena dari awal Riyadh membantah jurnalis The Washington Post itu dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Menteri Dalam Negeri Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Nayef bin Abdulaziz membantah bahwa pemerintah memerintahkan pembunuhan terhadap Khashoggi.
"Yang Mulia menegaskan bahwa apa yang telah beredar dengan adanya perintah untuk membunuhnya adalah kebohongan dan tuduhan tak berdasar terhadap pemerintah Kerajaan, yang menjunjung tinggi norma dan tradisinya dan sesuai dengan hukum internasional," tulis kantor berita negara Saudi, SPA, pada 13 Oktober lalu.
(mas)