Saudi 'Tumbalkan' Perwira Intelijen Atas Pembunuhan Khashoggi

Jum'at, 19 Oktober 2018 - 07:52 WIB
Saudi Tumbalkan Perwira...
Saudi 'Tumbalkan' Perwira Intelijen Atas Pembunuhan Khashoggi
A A A
WASHINGTON - Para pemimpin Arab Saudi tengah mempertimbangkan untuk menyalahkan seorang perwira intelijen atas pembunuhan Jamal Khashoggi. Demikian laporan yang diturunkan New York Times mengutip sejumlah sumber yang mengetahui hal tersebut.

Sosok yang bisa "ditumbalkan" atas pembunuhan itu adalah Jenderal Ahmed al-Assiri. Ia adalah penasihat utama Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman.

"Menyalahkan al-Assiri bisa mengalihkan perhatian dari Salman, yang diduga banyak pejabat intelijen AS mungkin berada di balik dugaan pembunuhan itu," tulis New York Times yang dikutip The Hill, Jumat (19/10/2018).

"Al-Assiri sebelumnya adalah juru bicara untuk koalisi pimpinan Saudi yang melakukan intervensi dalam perang sipil berdarah di Yaman pada tahun 2015," lapor Times.

Laporan muncul awal pekan ini bahwa Saudi menyusun laporan yang akan mengakui Khashoggi dibunuh oleh agen Saudi selama "interogasi yang gagal" yang terjadi tanpa otorisasi dari para pemimpin negara itu.

Baca Juga: CNN: Saudi Akui Khashoggi Terbunuh dalam Interogasi yang Gagal

Sejauh ini, Saudi telah secara terbuka menolak keterlibatan apa pun dalam kasus hilangnya Khashoggi.

Pemerintah Turki telah mengatakan selama berminggu-minggu bahwa tim agen dari Riyadh telah membunuh Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Khashoggi terakhir kali terlihat memasuki kedutaan tersebut.

Turki mengklaim memiliki akses ke rekaman Khashoggi yang disiksa dan dipotong-potong oleh orang Saudi. Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu terdekat Saudi telah meminta akses ke rekaman audio tersebut.

"Empat dari tersangka dalam dugaan pembunuhan Khashoggi telah diidentifikasi sebagai anggota tim keamanan Mohammad bin Salman," lapor Times.

Baca Juga: Tersangka Kasus Khashoggi Dilaporkan Punya Hubungan dengan MBS

Seseorang yang dekat dengan Gedung Putih mengatakan kepada New York Times bahwa penasihat Gedung Putih Jared Kushner telah mengatakan kepada Presiden Trump, ayah mertuanya, untuk membela putra mahkota.

Kushner dilaporkan mengatakan kepada Trump bahwa kemarahan akan segera mereda, seperti yang terjadi setelah laporan muncul bahwa Arab Saudi bertanggung jawab atas pembunuhan 40 anak-anak dalam serangan brutal selama perang saudara di Yaman.

Hubungan hangat Kushner dengan Salman telah dicermati ketika krisis Khashoggi terjadi.

Presiden Trump dan Menteri Luar Negerinya Mike Pompeo telah mengulangi penolakan Saudi, mengatakan putra mahkota dan Raja Salman mengklaim mereka tidak terlibat dalam penghilangan Khashoggi sama sekali.

Trump dan Pompeo telah mencatat bahwa AS memiliki hubungan dekat dengan Arab Saudi. Kedua negara memiliki hubungan keuangan dan diplomatik yang mendalam, dengan AS baru-baru ini menjual USD110 juta dalam bentuk senjata ke Saudi. Kerajaan di Timur Tengah itu adalah pemasok minyak nomor 2 ke AS.

Kasus hilangnya Khashoggi telah menciptakan krisis internasional, dengan beberapa negara menyerukan penyelidikan atas klaim bahwa pemimpin Saudi memerintahkan pembunuhan Khashoggi. Beberapa anggota parlemen AS telah menyerukan hukuman terhadap Saudi, termasuk sanksi dan mengakhiri kesepakatan senjata.

Khashoggi adalah seorang kontributor opini yang berbasis di Virginia untuk The Washington Post. Ia adalah seorang kritikus terkemuka dari pemerintah Saudi.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1137 seconds (0.1#10.140)