Trump Umpat Imigran Afrika, Afsel Murka
A
A
A
JOHANNESBURG - Afrika Selatan (Afsel) dilaporkan telah mengajukan surat protes resmi kepada Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Pretoria. Protes ini terkait dengan pernyataan Presiden AS, Donald Trump yang dilaporkan menyebut negara-negara benua Afrika sebagai "shithole" atau lubang kotoran.
Kementerian Luar Negeri Afrsel menyebut ucapan tersebut, yang disampaikan Trump sangat kasar dan menyinggung. "Hubungan antara Afsel dan AS, dan antara seluruh Afrika dan AS harus didasarkan pada saling menghormati dan memahami," kata Kementerian Luar Negeri Afrsel, seperti dilansir Reuters pada Minggu (14/1).
Sebelumnya, organisasi yang mewakili negara-negara Afrika, Uni Afrika, telah meminta Trump meminta maaf terkait hal ini. Misi kelompok tersebut di Washington DC mengungkapkan rasa terkejut, kecemasan, dan kemarahannya, serta mengatakan bahwa pemerintahan Trump salah memahami orang-orang Afrika.
"Ucapan mencemarkan warga Amerika yang terkenal agamis dan menghormati keragaman dan martabat manusia. Seraya mengungkapkan keterkejutan, kekecewaan dan kemarahan kami, Uni Afrika sangat percaya bahwa ada kesalahpahaman besar terhadap benua Afrika dan rakyatnya oleh Pemerintahan saat ini. Ada kebutuhan serius untuk dialog antara Pemerintah AS dan negara-negara Afrika," kata Uni Afrika.
Sebelumnya diwartakan, Trump dituding mengumpat imigran asal Haiti dan negara-negara Afrika secara kasar dengan menyebutnya sebagai negara "shithole". Umpatan itu secara harfiah bermakna lubang kotoran.
Dua sumber pemerintah AS mengatakan bahwa dalam sebuah pertemuan untuk membahas kebijakan imigrasi Trump mempertanyakan mengapa AS ingin memiliki imigran dari Haiti dan negara-negara Afrika, yang dia sebut sebagai negara “shithole”.
Namun sosok yang mempunyai nama lengkap Donald John Trump itu menyangkal telah melontarkan umpatan kasar yang menyebut imigran asal Haiti, El Salvador dan seluruh benua Afrika sebagai warga “negara shithole”.
Kementerian Luar Negeri Afrsel menyebut ucapan tersebut, yang disampaikan Trump sangat kasar dan menyinggung. "Hubungan antara Afsel dan AS, dan antara seluruh Afrika dan AS harus didasarkan pada saling menghormati dan memahami," kata Kementerian Luar Negeri Afrsel, seperti dilansir Reuters pada Minggu (14/1).
Sebelumnya, organisasi yang mewakili negara-negara Afrika, Uni Afrika, telah meminta Trump meminta maaf terkait hal ini. Misi kelompok tersebut di Washington DC mengungkapkan rasa terkejut, kecemasan, dan kemarahannya, serta mengatakan bahwa pemerintahan Trump salah memahami orang-orang Afrika.
"Ucapan mencemarkan warga Amerika yang terkenal agamis dan menghormati keragaman dan martabat manusia. Seraya mengungkapkan keterkejutan, kekecewaan dan kemarahan kami, Uni Afrika sangat percaya bahwa ada kesalahpahaman besar terhadap benua Afrika dan rakyatnya oleh Pemerintahan saat ini. Ada kebutuhan serius untuk dialog antara Pemerintah AS dan negara-negara Afrika," kata Uni Afrika.
Sebelumnya diwartakan, Trump dituding mengumpat imigran asal Haiti dan negara-negara Afrika secara kasar dengan menyebutnya sebagai negara "shithole". Umpatan itu secara harfiah bermakna lubang kotoran.
Dua sumber pemerintah AS mengatakan bahwa dalam sebuah pertemuan untuk membahas kebijakan imigrasi Trump mempertanyakan mengapa AS ingin memiliki imigran dari Haiti dan negara-negara Afrika, yang dia sebut sebagai negara “shithole”.
Namun sosok yang mempunyai nama lengkap Donald John Trump itu menyangkal telah melontarkan umpatan kasar yang menyebut imigran asal Haiti, El Salvador dan seluruh benua Afrika sebagai warga “negara shithole”.
(esn)