Kerusuhan Afrika Selatan Menggila, 212 Orang Tewas Secara Brutal
loading...

Tank militer berpatroli dekat pusat perbelanjaan yang rusak akibat penjarahan di Durban, Afrika Selatan, 16 Juli 2021. Foto/REUTERS
A
A
A
DURBAN - Seorang menteri kabinet Afrika Selatan mengumumkan jumlah korban tewas selama kerusuhan dan penjarahan meningkat menjadi 212 orang.
Kekacauan di negara itu dipicu hukuman dan penahanan mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma.
Berbicara pada Jumat malam dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, Pelaksana Menteri Kepresidenan Afrika Selatan Khumbudzo Ntshavheni mengatakan negara itu sekarang telah mencatat 212 kematian sejak kekerasan meletus.
Baca juga: Kiamat Zombie Dimulai? Pria Telanjang Bunuh Wanita dengan Gigitan Kejam
Sehari sebelumnya, Ntshavheni mengatakan ada 117 kematian di dua provinsi yang terkena dampak kerusuhan terparah, Gauteng dan KwaZulu-Natal.
Baca juga: Khotbah Arafah Disiarkan dan Diterjemahkan dalam 10 Bahasa, Termasuk Indonesia
Dia menggambarkan situasi di KwaZulu-Natal sebagai "stabil" tetapi "tegang." Dia mengatakan provinsi timur itu telah melihat tambahan 89 kematian selama 24 jam sebelumnya.
Baca juga: Masjidil Haram Mekah Siap Terima Jamaah Haji, Setop Keluarkan Izin Sholat
Kematian-kematian itu terjadi secara brutal selama kerusuhan dan penjarahan yang tak terkendali di Afrika Selatan.
Ntshavheni menambahkan, “Pihak berwenang di wilayah tersebut telah melaporkan 1.488 insiden kerusuhan, kekerasan dan penjarahan dalam 24 jam terakhir.”
Kekacauan di negara itu dipicu hukuman dan penahanan mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma.
Berbicara pada Jumat malam dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, Pelaksana Menteri Kepresidenan Afrika Selatan Khumbudzo Ntshavheni mengatakan negara itu sekarang telah mencatat 212 kematian sejak kekerasan meletus.
Baca juga: Kiamat Zombie Dimulai? Pria Telanjang Bunuh Wanita dengan Gigitan Kejam
Sehari sebelumnya, Ntshavheni mengatakan ada 117 kematian di dua provinsi yang terkena dampak kerusuhan terparah, Gauteng dan KwaZulu-Natal.
Baca juga: Khotbah Arafah Disiarkan dan Diterjemahkan dalam 10 Bahasa, Termasuk Indonesia
Dia menggambarkan situasi di KwaZulu-Natal sebagai "stabil" tetapi "tegang." Dia mengatakan provinsi timur itu telah melihat tambahan 89 kematian selama 24 jam sebelumnya.
Baca juga: Masjidil Haram Mekah Siap Terima Jamaah Haji, Setop Keluarkan Izin Sholat
Kematian-kematian itu terjadi secara brutal selama kerusuhan dan penjarahan yang tak terkendali di Afrika Selatan.
Ntshavheni menambahkan, “Pihak berwenang di wilayah tersebut telah melaporkan 1.488 insiden kerusuhan, kekerasan dan penjarahan dalam 24 jam terakhir.”
Lihat Juga :