PBB Luncurkan Penyelidikan Terhadap Myanmar Terkait Rohingnya

JENEWA - Dewan HAM PBB dilaporkan telah menyetujui resolusi untuk meluncurkan pelidikan terhadap pemerintah Myanmar terkait dengan penindasan yang dialami etnis Rohingnya. Myanmar diduga kuat melakukan pelanggaran HAM dan juga melakukan pembersihan etnis Rohingnya.

Sebuah laporan PBB yang dikeluarkan bulan lalu, berdasarkan wawancara dengan 220 warga Rohingya yang telah melarikan diri ke Bangladesh sejak Oktober, mengatakan pasukan keamanan Myanmar telah melakukan pembunuhan massal dan pemerkosaan terhadap warga Rohingya. Tindakan ini masuk dalam kategori kejahatan terhadap kemanusiaan.

Badan PBB yang berbasis di Jenewa itu, seperti dilansir Reuters pada Jumat (24/3), menyatakan mereka akan mengirimkan tim penyelidikan internasional ke Rakhine State, wilayah tempat etnis Rohingnya tinggal.

Empat puluh tujuh anggota Dewan HAM mengadopsi resolusi secara konsensus. Resolusi yang dibawa oleh Uni Eropa (EU) itu menyerukan, jika terbukti bersalah, para pelaku harus diseret ke pengadilan dan memastikan keadilan bagi para korban.

Delegasi Myanmar untuk PBB mengatakan, resolusi tersebut adalah tindakan yang tidak dapat diterima. Myanmar dalam beberapa kesempatan menyatakan, mereka akan melakukan penyelidikan sendiri dan akan mengumumkan hasil penyelidikan tersebut. Namun, banyak pihak ragu akan hasil dari penyelidikan internal Myanmar tersebut.