Tidak Ada Pembicaraan Damai, Idlib Berisiko Jadi Aleppo Kedua

Jum'at, 16 Desember 2016 - 14:31 WIB
Tidak Ada Pembicaraan Damai, Idlib Berisiko Jadi Aleppo Kedua
Tidak Ada Pembicaraan Damai, Idlib Berisiko Jadi Aleppo Kedua
A A A
PARIS - Utusan PBB untuk Suriah Staffan de Mistura mengatakan Idlib, kota yang dikuasai oleh kelompok pemberontak, berisiko menjadi Aleppo kedua jika tidak ada gencatan senjata atau perjanjian damai. Idlib merupakan wilayah yang dituju oleh pemberontak Suriah dan keluarganya yang dievakuasi dari Aleppo timur.

Berbicara bersama Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Marc Ayrault, Mistura mengatakan sekitar 50 ribu orang masih berada di Aleppo timur. Guna memastikan kelancaran proses evakuasi, PBB perlu mendapatkan izin untuk mengirim lebih banyak pengamat ke kota itu untuk menjamin tidak ada aksi balas dendam dan mendistribusikan bantuan.

"Ada sekitar 50.000 orang, termasuk 40.000 warga sipil yang akan pergi ke Aleppo barat. Bagi mereka kita perlu hadir untuk memastikan mereka tidak 'terganggu'," kata de Mistura seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (16/12/2016).

Ia mengatakan sisanya sekitar 10 ribu orang terdiri dari antara 1.500 sampai 5.000 pejuang dan keluarga mereka akan dievakuasi ke kota Idlib.

"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di Idlib, tetapi jika tidak ada gencatan senjata atau kesepakatan politik maka akan menjadi Aleppo berikutnya," katanya sembari menambahkan pihaknya kekurangan pengamat di lapangan.

Sementara Ayrault, yang negaranya pada Kamis menyerukan sidang mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB untuk membahas Aleppo, mengatakan dia berharap para anggota DK PBB bisa menyetujui penyebaran pengamat PBB.

"Kami akan melihat penyebaran pengamat di lapangan untuk memastikan bahwa tidak ada kekejaman, tidak ada serangan balas dendam dan bahwa warga sipil dilindungi," kata Ayrault.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5863 seconds (0.1#10.140)