Abu Castro Dikubur di Samping Pahlawan Kuba Jose Marti
A
A
A
SANTIAGO DE CUBA - Abu jasad mantan pemimpin revolusioner Kuba Fidel Castro dimakamkan di samping makam pahlawan kemerdekaan Kuba, Jose Marti. Abu Castro yang disimpan di ceruk batu granit sempat diperlihatkan pada publik pada hari Minggu.
Peletakan abu jasad Fidel Castro dilakukan oleh adiknya, Presiden Kuba Raul Castro, di di Santa Ifigenia Cemetery di wilayah tenggara Kuba.
Sebuah plakat gelap diukir dengan nama tunggal "Fidel" di makam Fidel Castro. Fidel Castro yang memimpin penggulingan rezim Presiden Fulgencio Batista yang didukung Amerika Serikat (AS) dalam revolusi tahun 1959.
Fidel Castro kemudian memimpin Kuba menjadi negara komunis dan terlibat Perang Dingin dengan AS selama puluhan tahun. Jarak makam Fidel Castro dan Jose Marti di pemakaman Kota Santiago de Cuba hanya beberapa langkah.
Sejak kematian Fidel Castro di usia 90 tahun, pada 25 November lalu, ratusan ribu orang Kuba telah berjajar di jalan-jalan dan plaza untuk mengucapkan selamat tinggal "El Comandante" (Komandan) dengan meneteskan air mata. Massa loyalis Fidel Castro bersumpah untuk mempertahankan sosialisme dan menyanyikan chorus dari ”I am Fidel!”
Meski demikian, upacara pada hari Minggu dinyatakan sebagai acara pribadi yang hanya diiringi band militer. Acara pemakaman Fidel Castro ini hanya disiarkan di media pemerintah 13 jam kemudian.
Sekelompok kecil tamu yang hadir di antaranya, anak-anak Castro dan istri Dalia Soto del Valle. Legenda sepak bola Argentina Diego Maradona juga ikut hadir.
Sejumlah anggota masyarakat juga diizinkan untuk meletakkan karangan bunga di tugu peringatan Castro, namun jumlahnya kecil. ”Saya ingin memberinya satu salam terakhir, meskipun dia akan selalu hadir di hati saya,” kata Angela Rodriguez, 62, salah satu orang pertama yang diizinkan untuk melihat batu tempat penyimpanan abu jasad Fidel Castro, seperti dikutip Reuters, Senin (5/12/2016).
Peletakan abu jasad Fidel Castro dilakukan oleh adiknya, Presiden Kuba Raul Castro, di di Santa Ifigenia Cemetery di wilayah tenggara Kuba.
Sebuah plakat gelap diukir dengan nama tunggal "Fidel" di makam Fidel Castro. Fidel Castro yang memimpin penggulingan rezim Presiden Fulgencio Batista yang didukung Amerika Serikat (AS) dalam revolusi tahun 1959.
Fidel Castro kemudian memimpin Kuba menjadi negara komunis dan terlibat Perang Dingin dengan AS selama puluhan tahun. Jarak makam Fidel Castro dan Jose Marti di pemakaman Kota Santiago de Cuba hanya beberapa langkah.
Sejak kematian Fidel Castro di usia 90 tahun, pada 25 November lalu, ratusan ribu orang Kuba telah berjajar di jalan-jalan dan plaza untuk mengucapkan selamat tinggal "El Comandante" (Komandan) dengan meneteskan air mata. Massa loyalis Fidel Castro bersumpah untuk mempertahankan sosialisme dan menyanyikan chorus dari ”I am Fidel!”
Meski demikian, upacara pada hari Minggu dinyatakan sebagai acara pribadi yang hanya diiringi band militer. Acara pemakaman Fidel Castro ini hanya disiarkan di media pemerintah 13 jam kemudian.
Sekelompok kecil tamu yang hadir di antaranya, anak-anak Castro dan istri Dalia Soto del Valle. Legenda sepak bola Argentina Diego Maradona juga ikut hadir.
Sejumlah anggota masyarakat juga diizinkan untuk meletakkan karangan bunga di tugu peringatan Castro, namun jumlahnya kecil. ”Saya ingin memberinya satu salam terakhir, meskipun dia akan selalu hadir di hati saya,” kata Angela Rodriguez, 62, salah satu orang pertama yang diizinkan untuk melihat batu tempat penyimpanan abu jasad Fidel Castro, seperti dikutip Reuters, Senin (5/12/2016).
(mas)